Hidup bersama tidaklah bisa dipungkiri, menjadi kebutuhan sosial yang harus dipenuhi dalam menyempurnakan kebutuhann tumbuh kembang baik secara jasad (badan), jiwa, spiritual dan sosial.
IKUTI IRAMA
Salah satu proses bersosial adalah memahami karakter lingkungannya. Sebelum melakukan tahapan adaptasi haruslah memiliki bekal pengetahuan tentang ritme kehidupan sosialnya.
Masing-masing lingkungan terbangun atas dasar kesamaan selera irama yang menjadi ruh sosial. Konsensus untuk mentaati ritme yang melegenda berasal dari proses yang panjang, berawal dari keinginan hidup  bersama, menunjukkan kesamaan-kesamaan antar individu, lambat laun merasa nyaman dengan irama yang ditetapkan.
Bahkan berkaitan dengan irama dalam konteks hidup bersama, dapat diperhatikan lahirnya lagu-lagu daerah dengan iringan musik yang beragam, misal keroncong dari betawi. Â musik Jaipong khas sunda, langgam jawa, mawaris dan lainnya merupakan ciri khas kedaerahan.
Adakah hubungan antara hidup bersama dengan selera berirama ?. Dapatlah dibayangkan betapa kacaunya bila masing-masing individu yang berada dalam lingkup sosial kemudian menentukan iramanya sendiri-sendiri .Â
Irama yang tertuang dalam musik memiliki makna penting dalam kebersamaan, irama mampu memperkuat identitas kelompok, menjadikan irama sebagai haluan kerja dan harmoni serta dinamika sosialnya berjalan berirama. Bila tidak ? pasti ada gejolak ?
Seperti dunyut nadi, denyut kehidupan bersama memiliki denyut, ritme dan dan irama yang disepakati dan digunakan dalam relung kehidupan masyarakatnya.
Jadilah anggota yang mampu menikmati irama dalam asingnya lingkungan, agar tidak merasa sepi di keramaian, beradaptasi dengan irama baru bukanlah membuang atau menghilangkan cita rasa irama yang sudah dimiliki, jadikanlah sebagai tambahan dan kekayaan seni.
PAHAMI GAYANYA