Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaafkan atau Tetap Marah Bukan Pilihan

29 Maret 2023   20:18 Diperbarui: 29 Maret 2023   20:34 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Konsekuensi sebagai makhluk sosial adalah keharusan berinteraksi dan berkomunikasi dalam lingkup umum kelompok atau lingkungan yang disepakati.

Bersosialisasi  mengandung dua resiko. Pertama, mengeratkan dan melekatkat bila ada daya tarik yang memukau dan membuat senang. Kedua memutus dan merenggangkan bila terjadi konflik atau ketidak sesuaian dengan harapan.

Ketika harapan tidak datang dengan sosok yang digambar dalam bentuk kesempurnaan, maka gambar diripun menjadi tidak simetris.

BENTUK PENOLAKAN

Anak remaja ditolak cintanya oleh sang kekasi maka hatinya akan patah, diawali dengan keputusasaan.  Lalu membuat rasa tak menentu karena dicampakkan.

Murid yang tidak mendapatkan perhatian dari gurunya, menkadikan semangat dan motivasi rendah dan tidak bergairah. 

Suami iateri yang selalu menolak apa saja  yang digagas oleh pasangannya, maka akan menambah tabungan kebencian dan kemarahan.

Masih banyak bentuk lainnya sesuai dengan pengalaman masing-masing

TELAT MENGURAI

Hidup ini tidak seperti menggoreng kopi yang disengajakan menjadi gosong, karena sebagian pecinta kopi sangat nikmat bila digoreng hingga gosong.

Namun masalah yang tidak segera diurai akan bersarang lebih dalam berserikat dengan masalah atau kencian yang sudah tersimpan, hanya menunggu waktu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun