Marah adalah kebutuhan manusia untuk megekspresikan apa yang terkandung di hatinya, kemarahan yang dipendam bisa menggerogoti jiwa karena ketegangan syaraf-syaraf dalam tubuh pada akhirnya justru sulit untuk mengontrol diri. Marah harus menemukan jalan keluarnya. Â
Pernah suatu ketika ada seseorang tiba-tiba terlihat sangat tegang, padahal ia termasuk low profile. Jarang sekali melakukan komunikasi verbal. Telisik punya telisik ternyata sedang dilanda dendam membara, selalu berusaha untuk membalas namun ada halangan yang bernama gengsi, malu dan takut.Â
Tidak untuk disimpan dan dipelihara, marah harus menemukan cara agar tidak menjadi gundah, detak jantung yang mengencang, mata memerah siap memangsa, janganlah membiarkan marah menjadikan wujud diri semakin tidak jelas.
Adakah manusia sama sekali tidak pernah marah ? nampaknya sulit sekali mencarinya. Semua orang memiliki rasa marah yang perlu diluapkan dan dilampiaskan.Â
MARAH DAN BANTUAN JIN
Ada anggapan marah itu ketempelan "jin", karenanya bertindak tidak dalam ukuran kenormalan (tidak seperti biasanya). Karena marah seseorang yang hari-harinya tidak pernah mengangkat benda-benda berat, lalu benda itu diangkat tanpa harus meminta bantuan, dilempar atau dijatuhkan.
Di zaman kuno mempercayai adanya kekuatan sihir yang melibatkan makhluk bernama jin, memberi bantuan kepada manusia dalam mengatasi problema kehidupan. Termasuk sering merasuk dalam diri manusia.
Bila didapati orang yang marah, dikatakannya oleh para leluhur mereka sedang kerasukan, dikendalikan oleh jin. Karenanya orang marah disebut juga dengan orang "edan", kehilangan akal.Â
Dalam konsep kecerdasan emosional, marah adalah bagian dari kecerdasan emosi untuk mengetahui suasana hati "apa yang aku rasakan " dan "apa yang harus aku lakukan", jangan mengarahkan kepada hal-hal supra natural mengaitkan dengan jin ataupun sejenisnya.
MARAH ADALAH ENERGI