Apakah mas Anang tidak mendengarkan dukungan mereka ? tentu masa Anang dengan senang hati adanya dukungan dari mereka, meski mas Anang tidak menyelidik apakah niat mereka tulus atau ada modus yang dihembus? ia menganggapnya dukungan adalah dukungan yang mampu membangkitkan semangat dan kepercayaan diri.
Mas Anang benar-benar menghormati dukungan mereka, namun ia tidak bisa menyetujui dukungan itu, "mas Anang takut  bila ia tetap duduk di kursi ketua dewan karena kesalahannya tidak hafal secara lancar sila dalam Pancasila, lalu anak turunnya meniru, dan kemudian tidak memiliki rasa malu"
"Biarlah semuanya berlalu, hidup adalah resiko, seperti perjuangan resikonya adalah kemenangan" bisa jadi seperti itu yang diucapkan mas Anang.Â
Tidak bermaksud senang dengan mundurnya mas Anang lalu di gantikan Mas Eko, karena peristiwa pelantikan ketua baru di gedung DPRD Lumajang menggelar raga gamang (remang dan sayang).
Sekali lagi, kegembiraan atas sikap mas Anang yang kemarin menjadi nyata atas niat mengundurkan diri, adalah sebuah peristiwa penting, betapa seorang yang memiliki kekuasaan dan kewenangan yang besar, tidak -semena mena- dan menggunakan senjata aji mumpung, pun sebenarnya bila mas Anang tidak jadi mengundurkan diri dengan banyaknya dukungan pun dia tidak malu, dan mungkin juga  tak seorangpun mempermalukan dirinya.
Ah, masih perlu menarik napas lebih dalam lagi untuk mengucapkan terima kasih kepada mas Anang, bukan sebagai bentuk "penghinaan atau rasa puas atas kemundurannya secara negatif". Semakin berkaca-kaca mata ini, tampak begitu jelas butiran air mata seperti cahaya yang akan menerangi dunia perpolitikan  ke depan, semakin terang dan menerangi masa depan masyarakat yang diwakili, "bukankah masih ada suram dan remang bagi diri seorang wakil rakyat? semoga gednung dewan semakin terang dan muara kesejahteraan serta keadilan.
YANG UNIK PASTI SEDIKIT JUMLAHNYA
Mas anang adalah manusia unik dalam makna yang sebenarnya, karena tidak mudah seseorang yang berada di zona aman dan nyaman, dengan ringan dan riang meninggalkannya karena digigit semut. Seperti cerita gajah mati melawan semut ?
Sangat mudah mengingat mas Anang, karena beliau bukan sosok anggota (ketua) dewan sebagaimana kebanyakan, karena yang banyak itu bernama pasaran atau musimnya. Seperti durian bila musim gtiba  mudah mendapatinya.
Benda-benda antik adalah benda yang dirawat pemiliknya secara terhormat dalam waktu yang cukup lawa, mas Anang akan mewariskan keunikan dalam perspektif kemanusiaan.