Literasi telah menjadi kata yang membumi, bersandingan dengan kata sosialisasi, sepertinya ke depan literasi akan lebih disukai daripada sosialisasi. Hal ini disebabkan literasi jauh membutuhkan seperangkat keterampilan pendukung untuk memberikan penguat dan membawa ke arah yang lebih jauh.
Untuk itu perlu adanya gerakan masif berliterasi, sebagaimana telah dilakukan oleh para pegiat literasi, namun belum bisa menjangkau ke seluruh elemen. Dua faktor penyebabnya adalah; pertama jumlah pegiat literasi belum sebanding dengan banyaknya cakupan atau obyek. Kedua, belum adanya pemahaman penuh tentang literasi masih sebatas baca tulis.
DI SUDUT KOTA
Pagi ini, Rabu tanggal 29 September 2022, Nujum kepala desa Jatiroto Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang Jawa Timur, memberikan penjelasan makna literasi merujuk kepada sulat Al- Alaq sebagaimana dilantunkan oleh Siti Hindun dalam acara peletakan batu pertama pembangunan gedung serba guna dan taman baca Pondok Nyaroan.
Kata Iqra' pembuka surat, sudah umum diartikan membaca dengan pemahaman sederhana yaitu membaca buku, koran, majalah, buku pelajaraan dan bacaan-bacaan yang lain. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, makna membaca memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, tidak sekadar untuk tahu.
Membaca menjadi bagian penting dalam berliterasi, membaca teks-teks yang tersimpan di atas kertas, papan tulis, papan reklame, pengumuman dan lainnya. Maka kegiatan membaca di sini tidak sekadar merangkai huruf menjadi kata menuju sebuah kalimat, tetapi membaca untuk mengetahui maksud agar tidak tersesat jalan, supaya bisa memahami perintah atau petunjuk.
"Semua berasal dari membaca" ujar kepala desa Jatiroto, out put  membaca adalah mengetahui. Fungsi pengetahuan sangat luas, bisa dijadikan sebagai wawasan, sisi lain menjadi dasar membuat sebuah karya, berketerampilan.
EKSPANSI LITERASI
Baca tulis berliterasi harus dibawa kepada ruang yang lebih luas, membaca fakta yang tersaji, peristiwa yang dialami, membaca permasalahan yang muncul dan membaca alam semesta. Ini berarti literasi mengarah kepada penafsiran atas fenomena yang ada, Â disebut dengan membaca secara kontekstual, mencari makna yang tersirat setelah mendapatkan makna tersurat.
Makna yang tersirat memiliki fungsi yang sangat luar biasa, misal kata merah, yang terbayang hanyalah warna merah. Tetapi dalam teks yang menyertainya misal kata merah disandingkan dengan mata menjadi merah mata yang memiliki makna lain dengan mata merah.