Â
Diwajibkannya manusia untuk menikah di antaranya adalah memperbanyak keturunan, sebagai penyambung tahta keluarga, juga penyubur kebaikan orang tua dan penerang kehidupan di masa akan datang.
Menyiapkan generasi yang berkualitas, bukanlah berbicara pola pengasuhan saja, harus dimulai dari bagaimana reproduksi itu dilakukan, cumbu rayu dan hubungan intim suami istri yang didasari pencarian kenikmatan dan kepuasan seksual, pada akhirnya akan membuahkan keturunan.
TATA NIAT
 Di saat malam pertama, atau awal dilakukannya hubungan intim, jarang sekali dicita-citakan untuk memiliki keturunan. Hubungannya dijalani sebagai bagian tahapan berumah tangga, bebas untuk menyalurkan hasrat biologisnya.
Karena  itu suami istri  perlu memahami bahwa hubungan biologisnya akan berdampak kepada kehamilan, akan lahir buah hati dari padu padan kasih mencapai puncaknya. Sehingga suami istri menjadi lebih hikmat dalam menjalani peristiwa sakral ini.
Hal yang utama adalah menata niat, memberikan ruh dan energi dalam hubungan biologis, semoga ada anugerah dan barokah. Â Bila pembuahan ini berhasil, maka akan menjadi keturunan yang sholeh dan sholehah.
Niat yang utama dalam melakukan hubungan intim adalah "Bismillah, Allahumma jaanibnaasy Shaithona wajaanibisy syaitoona ma razaqtana" dengan menyebut nama Allah, jauhkan kami dari gangguan setan dan jauhkanlah setan dari rizki yang Engkau anugerahkan kepada kami.
Pengertian anugerah dalam doa tersebut adalah anak, pembuahan yang berhasil, positif hamil. Permohonan jauhkan setan adalah sifat-sifat syaitoniah yang akan merasuk dalam diri anak yang dikandung.
Doa dia atas menunjukkan, bahwa pembentukan diri anak (karakter) sudah dimulai saat pertemuan hasrat biologis orang tuanya, entah disengaja atau kebetulan (tidak ada niatan untuk menghasilkan keturunan, hanya menjalankan rutinitas saja).
Bila susah atau tidak sempat melafalkan doa yang lengkap, cukuplah dengan mengucap "bismillah" Rasulullah menyatakan, setiap amalan yang tidak dimulai dengan menyebut asma Allah, akan tertolak. Harapan-harapan kepada anak bisa saja meleset atau tidak sesuai, karena tidak diniatkan dan membaca doa.