Saya sudah menggunakan Visual Basic sejak saya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Pada zaman itu saya masih menggunakan VB6. Buat saya VB6 merupakan bahasa pemrograman yang lebih "manusiawi" ketimbang bahasa pemrograman keluarga C seperti C++, Java, dan C#. Sering "bergaul" dengan VB6 membuat saya sedikit mengerti seluk beluk mengoding menggunakan VB6.
Salah satu keunggulan VB6 zaman dahulu dibandingkan Visual C++ untuk membuat program dalam Windows adalah kemampuan untuk melakukan pemrograman "tanpa" pemrograman. Kita membuat form cukup dengan drag-and-drop pada Integrated Development Environment (IDE) VB6 itu, dan kita membuat program secara What You See Is What You Get (WYSIWYG). Tidaklah perlu kita bergumul dengan kode-kode Windows API yang sangat "jorok" seperti fungsi-fungsi CreateWindow, SetWindowLong, bahkan puluhan baris kode hanya untuk membuat sebuah tombol yang mampu merespon input dari user. Fitur-fitur memudahkan tersebutlah yang membuat pengembangan dengan VB6 sangat menarik dan memudahkan, apalagi jika hanya ingin mengembangkan aplikasi database yang tidak perlu mengakses fungsi-fungsi aneh di Windows SDK atau Platform SDK.
Terlebih lagi VB6 jauh lebih lightweight atau ringan dibandingkan solusi-solusi sejenis seperti Sun's Java, maupun .NET Framework. Sekedar catatan, pada .NET framework terdapat versi VB.NET yang merupakan evolusi dari VB6 namun sama sekali tidak saling kompatibel dan memiliki paradigma yang jauh berbeda. VB6 didukung secara native oleh Windows 98 hingga Windows XP. Windows Vista dan Windows 7 pun memiliki library-library pendukung walaupun sebagiannya telah dipangkas sehingga terkadang program yang dibuat tidak berjalan dengan baik tanpa menginstall library yang dipangkas tersebut. Namun karena mayoritas pengguna komputer masih menggunakan Windows XP, dan pada Windows XP tidak terinstall .NET Framework secara langsung (terutama untuk versi 2.0 keatas yang saat ini umum digunakan), VB6 masih merajai dan punya pangsa pasar tersendiri.
Hal in pernah saya alami ketika saya sedang menjadi programmer freelance di sebuah proyek outsorce. Tim sebelum saya sudah menciptakan program multimedia canggih yang dipesan oleh klien dengan menggunakan teknologi-teknologi terbaru Microsoft(R), yaitu .NET Framework 3.5 dan Windows Presentation Foundation (WPF). Saat didemokan di komputer tim, aplikasi tersebut sangatlah canggih dan futuristik, memiliki efek-efek ciamik yang memanjakan mata, dan sesuai dengan permintaan klien tentunya. Namun masalah terjadi ketika aplikasi tersebut diinstall di komputer klien. Apliaksi tersebut tidak mau berjalan. Bahkan bernafaspun enggan. Selidik punya selidik, ternyata komputer klien kami masih menggunakan Windows XP dan tidak ada .NET Framework 3.5 terinstall. Klien tersebut menolak menggunakan solusi awal dari kami karena .NET Framework berukuran sangat tambun, yaitu sekitar 350 MB. Padahal requirement dari mereka adalah program kami harus dapat diunduh keseluruhan dengan ukuran kurang dari 10MB!
Akhirnya tidak ada jalan lain, karena tim sebelum saya tidak ada yang menguasai Visual C++, mereka meminta saya dan teman saya untuk menjadi bagian dalam tim dan melakukan pengembangan menggunakan VB6. Mengembangkan aplikasi serupa menggunakan VB6 sangat-sangatlah hampir mustahil. Teknologi yang digunakan sebelumnya sudah terlalu sophisticated, dan memrogram program tersebut menggunakan VB6 seperti layaknya membangun gedung bertingkat 20 dengan hanya menggunakan katrol sumur. Dan pada akhirnya pengembangan perangkat lunak tersebut menjadi molor dari jadwal. Sungguh sangat disayangkan.
Memang VB6 sudah tidak cocok lagi dengan perkembangan komputer dan Micrososft(R) Windows zaman sekarang. VB6 sudah digantikan dengan VB.NET bersama C# yang mengusung .NET Framework yang tentunya lebih maju. VB6 pun sudah tidak di-support lagi oleh siempunya, Microsoft(R), sejak 2008 kemarin. Tapi sepertinya VB6 masih bertahan melawan penerus-penerusnya yang lebih canggih, khususnya di Indonesia. Masih banyak kursus-kursus komputer mengajarkan VB6 kepada muridnya. Masih ada juga klien-klien yang meminta pengembang mengembangkan perangkat lunak menggunakan VB6. Bahkan masih ada juga lowongan pekerjaan yang meminta VB6 sebagai prasyaratnya. Walaupun saya sendiri sudah malas menggunakan VB6, bahkan menurut saya VB6 terlalu "banci" untuk digunakan dalam software engineering practice yang baik (terutama dimana Object Oriented Paradigm yang diterapkan setengah-setengah di VB6), saya tidak memungkiri bahwa VB6 masih bertahan melawan seleksi alam teknologi-teknologi pengembangan perangkat lunak saat ini. Saya tidak tahu kapan akhirnya VB6 akan lenyap dari pembicaraan para programmer amatir maupun professional. Kita lihat saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H