Mohon tunggu...
Mukhamad Hamid Samiaji
Mukhamad Hamid Samiaji Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Peneliti

Penulis, freelance, dan design grafis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenali "Mental Illness" Sedini Mungkin

30 September 2023   11:00 Diperbarui: 30 September 2023   11:16 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: apibhs.com

Ketiga, gangguan obsesif kompulsif. Gangguan obsesif kompulsif ini menunjukkan suatu aktifitas obsesi yang dilakukan oleh seseorang yang mengalaminya berulang-ulang kali karena suatu keyakinan atau ketakutan tertentu. Contoh ada seseorang berpikir bahwa bersalaman dengan orang lain dapat membuatnya terkontaminasi kuman penyakit. Oleh karena itu setiap kali sehabis bersalaman dengan orang lain ia akan langsung mencuci tangannya. Dan ketika mencuci tangannya pun dia memiliki aturannya sendiri.

Keempat, enosimania. Enosimania merupakan gangguan dimana seseorang memiliki ketakutan pada pendapat orang lain, kritik, atau komen tentang dirinya. Orang dengan enosimania ini akan memiliki kehati-hatian karena takut salah atau disalahkan oleh orang lain. Dan mereka cenderung memiliki detak jantung yang cepat, nafas dangkal, dan selalu berkeringat. Tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa seseorang pada gangguan enosimania ini selalu merasa was-was dan merasa khawatir sehingga seringkali membuatnya tidak berani untuk menampilkan dirinya dihadapan orang banyak karena takut dikomentari.

Kelima, gangguan kepribadian. Orang dengan gangguan kepribadian memiliki karakter ekstrim. Penderita cenderung lebih kaku dalam bersosial, tidak mampu beradaptasi diri terhadap lingkungan, merasa paranoid dan antisosial. Orang dengan gangguan kepribadian ini akan tampak aneh dimata lingkungannya sehingga menyebabkan penderita justru lebih sering dijauhi oleh sekitarnya.

Dari kelima macam menthal illness ini perlu diketahui juga bahwa sekalipun penyakit kejiwaan ini banyak macamnya, namun penyebab yang paling utamanya yaitu satu dikarenakan tekanan yang begitu berat sehingga menimbulkan stres dalam diri yang mengalaminya dan muncul-lah gagguan-gangguan lain dalam kejiawaannya.

Dari sini maka yang perlu kita lakukan adalah kenali diri kita dan orang-orang terdekat kita apakah mereka memiliki ciri yang digambarkan seperti penjelasan di atas atau tidak. Jika saat mengalami situasi berat ada sikap yang berbeda, maka kita bisa segera mendatangi psikolog dan berkonsultasi kepadanya untuk mengetahui secara jelas apakah sikap itu termasuk pada gangguan kejiwaan atau hanya sekedar respon normal karena sedang dalam kondisi cemas.

Sebab setiap orang pasti memiliki kecemasan dalam dirinya termasuk dalam kita, dan justru kecemasan itu harus ada untuk membuat kita bisa mempelajari tentang bagaimana mengendalikan dan agar mampu mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi. Namun jika kecemasan itu berlebihan dalam waktu yang sering dan berulang-ulang maka harus segera mewaspadainya.

Kita harus segera konsultasikan kepada ahlinya yaitu psikolog. Dengan penanganan yang cepat untuk gangguan kejiwaan ini maka diharapkan gangguan tersebut tidak terlanjur semakin parah dan dapat segera disembuhkan.

Satu hal yang perlu diingat bahwa mengenal tentang kepribadian seseorang itu tidak bisa hanya sekedar membaca informasinya dari internet saja melainkan harus melalui tes-tes tertentu untuk benar-benar mengetahui apakah seseorang memiliki kepribadian yang seperti itu atau tidak. Dengan mengenal menthal illness sedini mungkin maka kita menjadi paham tindakan apa yang harus dilakukan saat melihat gejala-gejala yang nampak pada diri seseorang, terutama anak sehingga kita bisa mencegah atau mengobati sedini mungkin pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun