Mohon tunggu...
Hamidullah Mahmud
Hamidullah Mahmud Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

membaca dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rakyat Tergantung Pemimpinnya

5 Februari 2024   00:06 Diperbarui: 5 Februari 2024   00:19 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada ungkapan bijak arab yang mengatakan bahwa:

"An Naasu Ala Diini Muluukihim"

"Rakyat tergantung pada kualitas (agama) pemimpinnya"

Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab pasukan beliau baru datang dari Persia dengan membawa ghanimah yang sangat banyak dan tak ada yang di korupsi, tak ada yang berani mengambil atau mencatut ghanimah tersebut. Dan Khalifah Umar sangat kagum, lalu hal ini di tanggapi oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan berkata, "Wahai Khalifah.. karena anda sebagai pemimpin yg jujur tidak korupsi maka pasukanmu juga tak ada berani korupsi.

Karena engkau iffah (menjaga diri) maka rakyatmu iffah juga. Kalau engkau curang makan rakyat juga akan curang"

Pada zaman Al Walid bin Abdul Malik (715 M), salah seorang Khalifah daulah Bani Umayyah, beliau gemar membangun istana dan bangunan bangunan yg megah. Maka rakyat pada masa itu kalau bertemu saling berbicara tentang bangunan.. bagaimana rumahmu, ada berapa kamar bagaimana fasilitasnya..

Pada masa Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik (717 M) beliau senang dengan kuliner makanan yang enak dan memperbanyak istri.. maka rakyat beliau saat itu kalau bertemu berbicara ttg kuliner dan menambah pasangan hidup .

Lalu datanglah setelahnya Khalifah Umar bin Abdul Aziz (720 M) dengan segala kelebihan ibadahnya, zuhudnya dan kesederhanaannya.. maka rakyat beliau kalau bertemu saling berbicara tentang  bagaimana bacaan Alquran mu, apakah kamu puasa Sunnah, bagaimana shalat subuh mu..

Benarlah ungkapan yang mengatakan

Rakyat itu sangat tergantung (kualitas) agama pemimpinnya.

Jadi pilihlah pemimpin yang memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik, seperti taat ibadah, berkata jujur, menyayangi kaum lemah, sopan, beretika dan lain sebagainya. Hingga kebiasaan baik itu dapat menular dan diikuti oleh rakyat yang dipimpinnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun