Mohon tunggu...
Hamid Anwar
Hamid Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kelurahan

Pegawai kantor yang santai, sambil mengelola blog pribadi http://hamidanwar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kapan Terakhir Kali Memberikan Bunga kepada Pasanganmu?

23 Mei 2018   14:42 Diperbarui: 23 Mei 2018   14:54 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin, waktu hari kedua puasa, setelah sahur saya browsing-browsing florist di daerah Solo. Syukur-syukur bisa pesan handbouquet dan bisa COD an di Terminal Solo yang sore nantinya akan saya sambangi. Handbouquet sekarang mahal-mahal. Ya mungkin sejak dulu mahal, sih. Lalu kenapa tidak cari yang lebih murah saja, pikir saya.

**

Mungkin orang menganggap saya orang romantis, boleh lah. Saya memang suka memberikan pasangan saya bunga, terlebih bunga mawar merah. Dulu, kami jadian berpacaran lima tahun silam, salah satunya juga saya anggap karena kehebatan surprise mawar merah ini.

Terulang lagi, waktu kami LDR an dulu, saya Semarang sementara pacar saya di Surabaya sana, sekali waktu saya bahkan memesan bunga mawar putih satu tangkai dan minta diantar ke tempat janjian kita, di salah satu gerai es krim legendaris di kota itu. Pesan tapi belum saya bayar karena saking kenalnya sama penjual bunganya. Minta dititipin ke kasirnya. Agak rempong, ya. Iya sih.. Tapi terbukti wanita yang menerima bunga itu biasanya langsung senyum senyum malu dan timbullah rasa kasih sayang. Hasyaah..

Selama kami berpacaran hingga menikah di tempat tinggal saya, Ungaran, saya beberapa kali membelikannya bunga. Tidak sering sih, paling kalau lagi berantem dan ngambek saja, supaya mencairkan suasana.

Dan saya jadi keingat kalau sudah lama ini saya tidak pernah memberikannya bunga. Mungkin sejak menikah. Disini kalau mau beli bunga tangkai jauh, harus ke Semarang.

**

Kemarin, puasa hari kedua, mumpung istri dan anak sedang di kampung, di pagi buta selepas shalat shubuh saya menggeber motor ke Bandungan. Dingin.. berdasarkan informasi yang saya terima, disana banyak penjual bunga yang dari petaninya. Ada yang dijual ecer namun sebagian besar dijual dalam partai besar.

Hari masih gelap, saya masuk ke parkiran kantor Kecamatan Bandungan. Baru turun dari motor, seorang ibu-ibu langsung menawarkan dagagannya

"Monggo mas, badhe pados sekar nopo?" pertanyaannya. Jika dalam bahasa Indonesia artinya, mari mas mau cari bunga apa?

Saya pun menjawab "pados bunga mawar merah, tapi eceran ndak enten bu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun