Mohon tunggu...
Hamid Anwar
Hamid Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kelurahan

Pegawai kantor yang santai, sambil mengelola blog pribadi http://hamidanwar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Seru! Bersepeda Menjelajah Museum di Magelang

19 Desember 2017   14:40 Diperbarui: 19 Desember 2017   14:53 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada tiga ruangan yang masing-masing selalu dimulai dengan awetan macan sebagai simbol Akmil. Ruangan tersebut dibagi berdasarkan periode institusi akmil. Koleksi yang ditampilkan antara lain persenjataan, seragam, foto-foto dan beraneka dokumen dari masa ke masa. Salah satu yang mencuri perhatian adalah foto muda mantan Presiden Indonesia ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono ketika masih menempuh pendidikan militernya. Ia terlihat lebih tampan dan lebih langsing.

Potret Susilo Bambang Yudhoyono muda di Akmil (pribadi)
Potret Susilo Bambang Yudhoyono muda di Akmil (pribadi)
***

Kami menggenjot sepeda pancal menanjak beberapa derajat kembali ke pusat kota dibawah terik matahari siang. Kaki rasanya sudah pingin diistirahatkan, tetapi acara belum selesai. Kami pun sampai di tujuan terakhir kami. Kompleks eks. Residenan yang sekarang bernama Bakorwil Kedu -- Surakarta. Dalam satu tempat ini, ada dua museum yang lokasinya saling berdekatan. Pertama adalah Museum Diponegoro, dan yang kedua adalah Museum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

Melihat panorama di depan Museum Diponegoro, rasa lelah terobati. Hamparan rumput hijau, dengan lembah sungai Progo serta pemandangan Gunung Sumbing di kejauhan begitu memanjakan mata. Di tempat ini, pada tahun 1830 silam, Pangeran Diponegoro di jebak dalam sebuah perundingan. Kegeraman beliau ditunjukkan dengan guratan kuku yang ada di sebuah pegangan kursi yang kala itu beliau tempati. Kursi tersebut, jubah asli, kitab Takrib tulisan tangan serta sebuah balai-balai, adalah koleksi dari Museum ini.

Museum kedua yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi adalah Museum BPK RI. Tercatat pada 1 Januari 1947, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dibentuk dan berkedudukan sementara di Magelang. Selama berada di Magelang, pegawai yang bertugas saat itu hanya sembilan orang saja dan diketuai oleh R. Soerasno. Di museum yang dilengkapi dengan ruang audio visual ini, memajang aneka dokumen kuno, seragam pegawai BPK dari masa ke masa, meja kursi kerja saat pertama kali kantor beroperasi, hingga peralatan kantor kuno.

**

Akhirnya kami sampai pada penghujung acara setelah mengendarai sepeda kembali ke titik pemberangkatan. Saya yang menyadari jarang berolahraga, langsung ngos-ngosan. Sembari beristirahat dan shalat dhuhur, terasa sekali persendian dari bagian paha hingga pergelangan kaki pegal-pegal. 

geliga-5a38c549bde57552c02d10b2.jpeg
geliga-5a38c549bde57552c02d10b2.jpeg
Geliga Krim, (pribadi)

Untung, saya selalu sedia Geliga Krim, yang senantiasa menemani traveling saya seperti saat ini. Rasa hangat berangsur panas, perlahan menghilangkan rasa pegal sehingga saya bisa beristirahat tenang di dalam bis selama perjalanan pulang ke Semarang. Esoknya saya bisa kembali beraktivitas seperti biasa dan tentunya, bebas pegal!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun