Debat Calon Presiden telah berlangung tiga putaran dan sebenarnya kampanye pemilihan presiden (pilpres) telah dimulai pada tanggal 4 Juni 2014 lalu. Sekarang pilpres tinggal hitungan hari. Apakah pilihan anda sudah mengerucut, atau anda pilih siapa, terserah. Tak ada yang bisa melarang atau memaksa. Tak memilih pun sebuah pilihan. Tapi sebaiknya itu jangan dilakukan, itu tidak dianjurkan. Setiap warga negara yang mempunyai hak pilih tetap datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). Gunakan hak konstitusional dengan baik. Ingat azas pemilu itu langsung, umum, bebas dan rahasia biasa disingkat luber tapi bukan meluber ya, ditambah lagi jujur dan adil (jurdil). Kurang apa, masak anda tak datang ke TPS. Kesempatan hanya sekali dalam lima tahun, nyesal nanti tidak milih presidennya.
Pilpres kali ini relatif sederhana, pilihannya tidak banyak, hanya diikuti oleh dua pasang calon saja yaitu pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden. Kemudian pasangan nomor urut dua, calon presidennya Joko Widodo dan calon wakil presiden Muhammad Jusuf Kalla. Namun atmosfirnya yang berbeda dengan pilpres 2009. Riuhnya negatif campaign bahkan menjurus black campaign, perbedaan pendapat yang tajam diantara sebagian para purnawirawan jenderal, keberpihakan yang ekstrim diantara beberapa televisi swasta nasional serta kehebohan dukungan untuk masing-masing pasangan calon di sosial media dunia maya menjadi bumbu penyedap dimensi pilpres 2014.
Hal demikian tidak terlalu dirasakan di Pilpres 2009. Kondisi tidak seramai yang sekarang, walau dulu peserta di putaran pertama diikuti oleh tiga pasang calon. Masing-masing nomor urut satu Megawati-Prabowo Subianto, nomor urut dua Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dan nomor urut tiga Muhammad Jusuf Kalla-Wiranto. Sedangkan yang lolos ke putaran kedua adalah pasangan nomor urut satu dan nomor urut dua, yang kemudian dimenangkan oleh nomor urut dua yang sampai dengan 20 Oktober 2014 nanti akan mengakhiri mandat rakyat sebagai Presiden RI..
Sederhana atau tidak pilpres tetap penting. Ditangan presiden lah nasib bangsa, negara dan rakyat Indonesia lima tahun kedepan dipertaruhkan. Karena itu satu suara anda sangat penting. Pilihan anda sangat menentukan masa depan bangsa, mau milih yang mana, tipsnya sederhana. Baca visi, missi dan program kerja masing-masing pasangan calon. Kumpulkan informasi sebanyak-banyak tentang rekam jejak dan prestasi kepemimpinan yang telah ditorehkan bagi bangsa dan negara. Semua pasangan calon adalah putra-putra terbaik baik bangsa dengan sejumlah keunggulan masing-masing. Namun karena masih menyandang status sebagai manusia tidaklah mungkin sempurna. Setiap orang disamping punya kelebihan juga melekat ketidak sempurnaan. Itu sudah kodrat. Kesempurnaan hanya milik Allah Tuhan Yang Maha Sempurna.
Sekarang tinggal kepada pemilih untuk menentukan pilihannya. Gunakan rasionalitas, jauhi pemikiran primordial, mikir secara jernih dan jauhi sikap emosional dalam memutuskan pilihan. Karena itu bolehlah saya men-share visi, missi dan program strategis pasangan calon. Saya yakin pembaca sebagaian besar sudah membacanya, yang belum tentu mendapat informasi penting, yang sudah sekedar mengulang kaji atau paling tidak memberikan informasi tambahan kepada undecided votters.
Baiklah kita mulai pasangan nomor urut satu, beliau berdua mengusung visi “membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat”. Visi tersebut kemudian dijabarkan dalam tiga misi yaitu pertama, mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang aman dan stabil, sejahtera, demokratis dan berdaulat, serta berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia, serta konsisten melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945, kedua mewujudkan Indonesia yang maju, adil, makmur, berkerakyatan dan mandiri, ketiga mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial, dengan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, berbudi luhur, berkualitas tinggi, sehat, cerdas, kreatif, terampil serta mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari ketiga misi diatas lebih lanjut diperdalam menjadi tujuh butir meliputi mewujudkan sumber daya yang berakhlak mulia, berbudi luhur, berbudaya dan beradab, mewujudkan bangsa yang berkualitas, berdaya saing, kreatif, rasional, dan menguasai iptek, mewujudkan masyarakat berdemokrasi berlandaskan hukum, mewujudkan Indonesia aman, damai dan bersatu, mewujudkan Indonesia yang adil, sejahtera dan merata dalam pembangunan, mewujudkan Indonesia berperan penting dalam perdamaian dunia serta konsisten menjalankan UUD 1945 dan Pancasila dan yang terakhir mewujudkan Indonesia yang hijau dan lestari.
Penting untuk menjadi catatan pemilih misi pasangan nomor urut satu, bahwa secara sungguh-sungguh akan dilaksanakan dalam delapan kerja nyata yaitu membangun perekonomian yang kuat, berdaulat, adil dan makmur, melaksanakan ekonomi kerakyatan, membangun kembali kedaulatan pangan, energi dan sumber daya alam, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melaksanakan reformasi pendidikan, meningkatkan kualitas pembangunan sosial melalui program kesehatan, sosial, agama, budaya dan olahraga, mempercepat pembangunan infrastruktur, menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup dan terakhir membangun pemerintahan yang melindungi rakyat, bebas korupsi dan efektif melayani.
Mantap dan bagus semua bukan, semua program aksi dilandasi komitmen yang kuat untuk kejayaan bangsa dan negara. Namun saya berharap anda agar tidak langsung menentukan pilihan. Luangkan waktu sejenak untuk menambah referensi. Melanjutkan telaahan terhadap visi, misi dan program kerja pasangan nomor urut dua.
Pasangan nomor urut dua dalam memandu pemerintahan lima tahun kedepan menawarkan visi yaitu “terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.” Dalam menjabarkan visi pasangan nomor urut dua menawarkan tujuh misi yang akan dijalankannya yaitu mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan rakyat, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan, mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan berdemokratis berlandaskan negara hukum, mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim, mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera, mewujudkan bangsa Indonesia yang berdaya saing, mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional dan terakhir, mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Pasangan nomor urut dua merumuskan sembilan agenda aksi, kemudian apa yang disebutnya Nawacita yaitu sembilan program aksi dengan komitmen, kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh warga negara, kami akan membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, kami akan memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya, kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya, kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, kami akan melakukan revolusi karakter bangsa dan kami akan memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Kedua pasangan calon mempunyai konsep visi, misi dan program aksi yang bagus. Sekarang tinggal kepada kemampuan leadership masing-masing, karena tugas pemimpin hanya mengambil keputusan, melaksanakan keputusan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan keputusan. Rekam jejak dan prestasi kepemimpinan sangat menentukan. Silakan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kedua hal tersebut. Saya tidak berpendapat karena semua orang punya pendapat. Apalagi yang telah punya pilihan, saya tidak ingin mengganggu pilihan anda. Salam untuk Indonesia Bangkit dan Indonesia Hebat. (***)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H