Pertumbuhan ekonomi adalah keniscayaan pembangunan. Salah satu indikator penting yang selalu digunakan dalam mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi adalah dengan mengukur laju pertumbuhan ekonomi dalam waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menilai kinerja perekonomian. Ekonomi dikatakan bertumbuh jika produksi barang dan jasa meningkat dari tahun sebelumunya dan menghasilkan tambahan pendapatan atau ksejahteraan masyarakat dalam periode yang berkenaan. Indikator ekonomi makro ini selalu menjadi salah satu pijakan pemerintah dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD).
Lantas mengapa pertumbuhan ekonomi menjadi sangat penting. Karena dengan pertumbuhan ekonomi yang baik akan membuka lapangan kerja yang lebih banyak. Kita ketahui setiap tahun dunia pendidikan baik pendidikan tinggi maupun menengah terus memproduksi tenaga kerja.Selain itu terdapat juga angkatan kerja putus sekolah, pengangguran dan atau terjadi pemutusan hubungan kerja.Ini menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam menyediakan lapangan kerja dalam rangka memberikan kehidupan yang layak bagi rakyatnya.
Pertumbuhan ekonomi yang baik akan semakin besar membuka kesempatan kerja. Sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang rendah akan semakin menyempit juga lapangan kerja. Tapi perlu diingat pertumbuhan ekonomi yang baik dan berkualitas harus didukung oleh tumbuh dan berkembangnnya rector riil. Karena sektor riil akan jauh lebih banyak menyerap tenaga kerja dibandingkan dengan pertumtumbuhan sektor finansial. Namun demikian kedua sektor ini tidak boleh dilihat saling berhadapan atau dikotomikan. Sektor riil akan berkembang dengan baik jika didukung oleh sektor finansial yang tumbuh berkembang dengan baik pula.
Pertumbuhan ekonomi yang rendah akan menimbulkan banyak implikasi di masyarakat. Karena dengan sedikit tersedia lapangan kerja, banyak tenaga kerja yang menganggur. Masyarakat yang tidak bekerja bukan saja menambah jumlah angka kemiskinan, tetapi juga rawan terhadap ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas). Disisi lain pemerintah dihadapkan pada stagnasi ekonomi.
Pemerintah berharap atau menargetkan setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 1 % maka akan menyerap tenaga kerja sebanyak 350.000orang hingga 400.000 orang. Jika proyeksi pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam tahun 2013 pada kisaran sebesar 6,6 % hingga 6,8 %, maka jumlah tenaga kerja lulusan dunia pendidikan, putus sekolah setiap tahun dapat terserap, demikian juga pengangguran yang ada dapat terus ditekan. Hasil survey angkatan kerja nasional (Sakernas) 2009 menunjukkan rata-tara pencari kerja usia relatife muda (usia 15-24 tahun) per tahun mencapai 2 juta orang.
Ini tantangan berat pemerintah setiap tahun untuk menjaga dan merawat pertumbuhan ekonomi. Sektor riil harus didukung, dimudahkan dan didorong untuk tumbuh berkembang dengan baik. Hanya dengan sector riil tumbuh akan tebuka lapangan kerja yang luas. Semua pihak wajib membentangkan karpet merah bagi siapa saja yang melakukan investasi. Perlu diingat APBN/APBD hanyalah merupakan faktor stimulus dalam pembangunan ekonomi nasional. Pemeran utama kegiatan ekonomi adalah pihak swasta. Pemerintah berkewajiban memudahkan kelancancaran kegiatan ekonomi dengan membangunan infrastruktur dan sarana perekonomian serta perijinan yang sederhana. Tak kalah penting faktor keamanan dan dukungan masyarakat sehingga kegiatan ekonomi tumbuh berkembang dengan baik. Dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas akan terjaga secara stabil.(***)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI