Kurikulum merdeka merupakan kurikulum baru yang dirancang untuk memberikan keleluasaan kepada pendidik utuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik, namun masih banyak sekolah yang belum berani mengimplementasikan kurikulum merdeka dikarenakan tingkat kesiapan yang masih rendah. Hal ini diungkap oleh salah satu tim pengabdi dari Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)
"Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan HIMPAUDI Kota Sukabumi, masih banyak ditemukan kekeliruan pemahaman terkait implementasi kurikulum merdeka yang mencakup penyusunan kurikulum operasional sekolah, pemanfaatan platform merdeka mengajar (PMM), penyusunan modul ajar berdiferensiasi, serta penyusunan modul projek penguatan profil pelajar pancasila. Hal ini tentunya menimbulkan rendahnya motivasi untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka di satuan pendidikan khususnya Jenjang PAUD dikarenakan tingkat kesiapan satuan pendidikan yang belum optimal" Kata Hamidah Suryani sebagai Ketua Tim Pengabdi dari Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Oleh karena itu, sebagai upaya membantu mensukseskan Implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya dalam meningkatkan tingkat kesiapan satuan pendidikan jenjang PAUD, UMMI yang bekerjasama dengan HIMPAUDI Kota Sukabumi dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi berkontribusi nyata menyelenggarakan Workshop dan Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka jalur mandiri.Â
Kegiatan ini meliputi workshop dan pendampingan penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), Perencanaan Berbasis Data dan Manajemen Anggaran berbasis Arkas, penyusunan modul ajar berdiferensiasi, serta penyusunan modul projek penguatan profil pelajar pancasila bagi Kepala Sekolah dan guru-guru PAUD di 7 Kecamatan, yaitu Kecamatan Baros, Cibeureum, Cikole, Citamiang, Gunungpuyuh, Lembursitu, dan Warudoyong.
Narasumber dalam pendampingan ini adalah Hamidah Suryani Lukman, S.Si., M.Pd. yang merupakan Dosen UMMI sekaligus sebagai Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan 1 Jenjang PAUD di Kota Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. Peserta yang mengikuti kegiatan pengabdian ini adalah 156 orang. Pelaksanaan kegiatan ini dari 15-16 Desember 2023 di Aual PAUD Fatimatuzzahra, Kota Sukabumi.
Kegiatan ini memberikan dampak yang positif bagi para Kepala Sekolah dan Guru. Hal ini dapat dilihat dari beberapa peserta yang menyatakan bahwa kegiatan ini bermanfaat, memberikan pengalaman langsung dalam menyusun Perencanaan Berbasis Data, membuat KOSP, serta menyusun Modul ajar dan modul projek penguatan profil pelajar pancasila, sehingga guru lebih percaya diri dan mau mencoba menerapkan kurikulum merdeka tahun 2024 mendatang.Â
"kegiatan ini bermanfaat bagi guru sebagai persiapan dalam mengimplementasikan kurikulum Merdeka di semester 2 tepatnya Januari 2024" Kata Yulis Martini. Lebih lanjut Yulis menyatakan "Kegiatan pendampingan ini juga memberikan pengalaman langsung kepada guru dalam memanfaatkan platform Merdeka mengajar dan mengadaptasi modul ajar untuk disesuaikan dengan kebutuhan di setiap satuan Pendidikan, sehingga lebih pede untuk mempraktekan modul ajar dan modul projek tahun depan".
Begitupun hasil evaluasi kegiatan yang dianalisis tim pengabdi menunjukan bahwa kegiatan sudah berjalan baik dilihat dari peserta yang antusias mengumpulkan tugas. "Hasil evaluasi kegiatan ini tergolong efektif dengan pencapaian sebesar 91%. Berdasarkan hasil tugas penyusunan modul ajar yang dikumpulkan, sekitar 75% peserta sudah memahami komponen modul ajar pada kurikulum Merdeka, namun masih kesulitan melakukan asesmen awal dan mendiferensiasikan pembelajaran di perencanaannya" Kata Ana Setiani sebagai anggota tim pengabdi. Sehingga perlu adanya pendampingan lanjutan. Pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H