Kelompok mahasiswa dari jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Garut telah berhasil merancang ulang tata letak fasilitas UMKM Baraya Rajut yang terletak di Kampung Nyalindung, Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut. Kelompok mahasiswa ini terdiri dari 4 orang yaitu Mikyal Waldy Kariman, Joharudin Muhammad Fatwa, Riyan Padli Muharam, dan Sufi Latifah. Rancangan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas UMKM tersebut.
Mahasiswa tersebut, yang saat ini sedang menempuh studi di Institut Teknologi Garut, melihat adanya masalah dalam penanganan material yang tidak terstruktur di UMKM Baraya Rajut. Masalah ini menyebabkan proses produksi menjadi kurang efisien dan mempengaruhi kualitas hasil produksi. Dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi tersebut, sekelompok mahasiswa ini mengambil inisiatif untuk merancang ulang tata letak fasilitas produksi UMKM tersebut.
Dalam proses perancangan ulang ini, mahasiswa tersebut menggunakan beberapa pendekatan metodologis yang komprehensif. Di antaranya adalah Activity Relationship Chart (ARC), Activity Relationship Diagram (ARD), dan Area Allocation Diagram (AAD).Â
Pendekatan ARC digunakan untuk menganalisis hubungan aktivitas dalam proses produksi, sementara ARD membantu dalam visualisasi hubungan antar aktivitas tersebut. AAD kemudian digunakan untuk mengalokasikan area yang sesuai berdasarkan analisis dan visualisasi yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut merupakan hasil rancangan ulang tata letak fasilitas di UMKM Baraya Rajut.
Hasil dari perancangan ulang ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat signifikan bagi UMKM Baraya Rajut, antara lain:
- Peningkatan Efisiensi Material Handling: Dengan tata letak yang lebih terstruktur, proses penanganan material diharapkan menjadi lebih efisien, sehingga dapat mengurangi waktu dan biaya produksi.
- Pengurangan Waktu Proses Produksi: Tata letak yang baru dirancang untuk meminimalkan jarak tempuh dan waktu tunggu antara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya, sehingga dapat mempercepat proses produksi secara keseluruhan.
- Peningkatan Kualitas Produk: Dengan alur kerja yang lebih terorganisir, kualitas produk diharapkan meningkat karena mengurangi kemungkinan kesalahan dan kerusakan selama proses produksi.
- Penggunaan Ruang yang Lebih Efektif: Area Allocation Diagram membantu dalam mengoptimalkan penggunaan ruang yang ada, sehingga setiap area produksi dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Selain itu, Untuk memastikan keefektifan dan implementasi dari rancangan ini, proyek ini juga dibuat dalam bentuk miniatur. Miniatur ini berfungsi sebagai model yang menggambarkan tata letak baru secara lebih konkret, sehingga memudahkan dalam melihat dan mengevaluasi potensi perbaikan sebelum diterapkan dalam skala penuh.
Proyek perancangan ulang tata letak ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pengelola UMKM Baraya Rajut dan pemerintah desa setempat. Mereka berharap bahwa inovasi ini dapat menjadi contoh bagi UMKM lainnya di wilayah Garut untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, mahasiswa Teknik Industri Institut Teknologi Garut ini telah menunjukkan bagaimana ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dapat diaplikasikan secara langsung untuk membantu masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan UMKM. Diharapkan langkah ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk berkontribusi aktif dalam memajukan industri lokal dan nasional.
