telemedicine, adalah solusi untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil. Namun, meskipun telemedicine memiliki banyak manfaat, itu juga membawa risiko yang signifikan bagi data medis pasien.
Hampir semua aspek kehidupan manusia dalam era digital yang terus berkembang telah dipengaruhi oleh teknologi informasi, termasuk sektor kesehatan. Pengobatan telecare, juga dikenal sebagaiBerdasarkan artikel berjudul "Three-Factor UCSSO Scheme With Fast Authentication and Privacy Protection for Telecare Medicine Information Systems" pada jurnal "Ethics and Information Technology" yang diterbitkan tahun 2020 serta ditulis oleh Chien-Lung Hsu, Tuan-Vinh Le, Mei-Chen Hsieh, Kuo-Yu Tsai, Chung-Fu Lu, dan Tzu-Wei Lin yang berbicara tentang rencana UCSSO tiga faktor yang diusulkan untuk meningkatkan keamanan dan privasi sistem informasi pengobatan telecare (TMIS) di Indonesia. Konsep ini masuk akal dan memiliki konsekuensi nyata bagi kemajuan sektor kesehatan Indonesia. Kami akan mempelajari skema ini lebih jauh, mengaitkannya dengan situasi di Indonesia, dan memeriksa implikasi praktis dan metodologi ilmiah yang digunakan.
Konteks Telemedicine di Indonesia
Layanan kesehatan yang merata di seluruh wilayahnya yang luas dan beragam adalah masalah besar bagi Indonesia. Ada perbedaan yang signifikan antara daerah perkotaan dan pedesaan dalam hal aksesibilitas layanan kesehatan. Salah satu alasan telemedicine menjadi solusi yang menjanjikan adalah karena ini. Teknologi memungkinkan pasien di daerah terpencil untuk mendapatkan perawatan medis tanpa harus perjalanan jauh ke kota.
Namun, pengembangan telemedicine juga membawa risiko terhadap keamanan data medis dan privasi pasien. Ini karena data medis adalah informasi sensitif dan penggunaan yang tidak aman dapat menyebabkan penyalahgunaan atau pelanggaran privasi yang serius. Oleh karena itu, penting untuk menemukan solusi yang memastikan bahwa data medis pasien aman dan privasi mereka terjaga.
Skema UCSSO Tiga Faktor
Solusi untuk mengatasi masalah keamanan data medis dan privasi pasien dalam konteks telemedicine adalah Skema UCSSO tiga faktor. Kata sandi, kartu pintar, dan biometrik adalah tiga komponen utama skema yang digunakan untuk otentikasi. Mari kita lihat masing-masing elemen ini lebih dekat.
Kata Sandi
Salah satu metode otentikasi yang paling banyak digunakan dalam sistem informasi adalah kata sandi. Untuk mengakses data medis mereka, pengguna harus memasukkan kata sandi yang benar. Keuntungan dari kata sandi adalah mudah digunakan dan umumnya mudah digunakan. Namun, kata sandi juga menimbulkan risiko jika tidak diurus dengan baik, seperti kemungkinan dicuri atau diretas.
 Kartu Pintar
Kartu pintar merupakan komponen kedua dari strategi ini. Kartu pintar pengguna berisi data otentikasi. Untuk mendapatkan akses ke data medis, kartu pintar ini harus diintegrasikan ke dalam sistem. Karena kartu pintar harus ada secara fisik, mereka menawarkan keamanan tambahan. Namun, kartu pintar dapat hilang atau dicuri.
Biometrik
Biometrik adalah komponen ketiga, yang menggunakan data fisik unik pengguna seperti pemindaian retina atau sidik jari untuk autentikasi. Salah satu keuntungan biometrik adalah tingkat keamanan yang tinggi karena tidak mungkin untuk mengganti atau memalsukan data biometrik. Namun, untuk membaca data biometrik diperlukan peralatan tambahan, yang dapat menjadi masalah dalam beberapa lingkungan.