Ada yang unik saat pengajian di masjid al-Ikhlas di daerah rampal celaket Kota Malang. Saat pengajian setelah subuh setiap hari jamaah sudah diwanti-wanti untuk selalu membawa buku catatan dan alat tulis. Tentu fungsinya untuk mencatat hal-hal yang penting saat pengajian berlangsung. Pengajian subuh ini dilaksanakan rutin setiap hari bulan ramadhan ini, dengan penceramah yang ngisi berganti-ganti.
Menurut Pak Ali Musthofa saat mengisi pengajian menjelaskan bahwa manusia itu hanya mengingat sekitar 20 menit saja, jika tidak disimpan dengan benar pasti akan mudah lupa. Oleh karenanya membawa catatan saat pengajian sangat dianjurkan, agar dapat mencatat saat ada materi yang penting. Memang hal ini belum biasa di masyarakat, pada umumnya jamaah pengajian hanya mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan para penyaji.
Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.
Itulah istilah yang cocok dengan realita yang terjadi. Banyak sekali ilmu yang bermanfaat saat pengajian, tapi pulang dari masjid ilmu itu hanya angan-angan karena tidak tersimpan di memory otak plus tak punya catatan yang mumpuni. Bahkan banyak jamaah yang sampai tertidur saat penceramah asyik menjelaskan, sungguh sayang sekali.
Ini tentu tradisi yang bagus, jika semua jamaah di masjid yang lain mau mengikuti. Membawa catatan saat pengajian tentu akan membuat fokus lebih terarah, sehingga kantuk pun akan hilang. Dan materi yang disampaikan pun akan terus diingat, apalagi mau sharing lewat kompasiana ini, pasti lebih bermanfaat lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H