Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tradisi Buku Catatan Saat Pengajian

5 Juni 2017   12:07 Diperbarui: 5 Juni 2017   12:17 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi suasana pengajian (foto dari: http://masjidjabalarafah.com)

Ada yang unik saat pengajian di masjid al-Ikhlas di daerah rampal celaket Kota Malang. Saat pengajian setelah subuh setiap hari jamaah sudah diwanti-wanti untuk selalu membawa buku catatan dan alat tulis. Tentu fungsinya untuk mencatat hal-hal yang penting saat pengajian berlangsung. Pengajian subuh ini dilaksanakan rutin setiap hari bulan ramadhan ini, dengan penceramah yang ngisi berganti-ganti.

Menurut Pak Ali Musthofa saat mengisi pengajian menjelaskan bahwa manusia itu hanya mengingat sekitar 20 menit saja, jika tidak disimpan dengan benar pasti akan mudah lupa. Oleh karenanya membawa catatan saat pengajian sangat dianjurkan, agar dapat mencatat saat ada materi yang penting. Memang hal ini belum biasa di masyarakat, pada umumnya jamaah pengajian hanya mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan para penyaji.

Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.

Itulah istilah yang cocok dengan realita yang terjadi. Banyak sekali ilmu yang bermanfaat saat pengajian, tapi pulang dari masjid ilmu itu hanya angan-angan karena tidak tersimpan di memory otak plus tak punya catatan yang mumpuni. Bahkan banyak jamaah yang sampai tertidur saat penceramah asyik menjelaskan, sungguh sayang sekali.

Ini tentu tradisi yang bagus, jika semua jamaah di masjid yang lain mau mengikuti. Membawa catatan saat pengajian tentu akan membuat fokus lebih terarah, sehingga kantuk pun akan hilang. Dan materi yang disampaikan pun akan terus diingat, apalagi mau sharing lewat kompasiana ini, pasti lebih bermanfaat lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun