Sekarang ini dunia persepakbolaan Indonesia sedang mengalami kegalauan, mulai dari legalitas tim yang dipermasalahkan BOPI, pemberhentian ISL atau QNB, lanjut dengan pembekuan kepengurusan PSSI diganti oleh tim transisi dan akhirnya PSSI dan PT Liga membekukan semua kompetisi sepak bola di Indonesia sampai sekarang ini. Bahkan sampai sekarang belum ada titik terang akan berakhirnya masalah baik dari PSSI maupun Menpora yang sama2 ngotot.
Kemudian jika laga berhenti total siapakah yang rugi??? Secara kasat mata dan sudah banyak dipublikasikan media massa jelas yang rugi adalah management tim, pihak sponsor, suporter, pelatih, dan  pemain bahkan C. Gonzales sampai berniat menjual rumahnya untuk menutupi biaya hidup. Ternyata pemberhentian laga ini memiliki efek bola salju, tidak hanya pihak di atas yang rugi namun masih banyak lagi pihak yang mengalami kerugian, siapa mereka???
1.Juru Parkir
Setiap pertandingan pasti menyedot animo suporter yang sangat banyak dan mereka berbondong2Â membawa kendaraan baik motor, mobil bahkan truck. Nah inilah sumber penghasilan para juru parkir. Bahkan pemkab Malang juga menyatakan kerugian akibat pemberhentian laga karena tidak ada pemasukan dari tiket parkir.
2.Pedagang Asongan
Ini dia pedagang kecil yang kena getahnya, mereka yang berjualan saat pertandingan akhirnya harus rela jualan keliling di pinggir jalan. Jelas penghasilannya sangat jauh berbeda antara jualan di pertandingan dan di pinggir jalan.
[caption id="attachment_415675" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu contoh pedagang asongan"][/caption]
3.Penjual Aksesoris sepakbola
Berhentinya liga jelas membuat animo suporter dan masyarakat tentang sepak bola menurun. Akhirnya jumlah orang yang membeli kaos, syal dan aksesoris akan berkurang. Dan akhirnya pedaganglah yang rugi.
4.TIMNAS
Kenapa TIMNAS rugi??? Walaupun PSSI tetap mendukung persiapan TIMNAS namun jelas pemain yang masuk kurang adanya latihan tanding yang kompetitif seperti saat adanya liga.
5.Penyewa di stadion
Biasanya di setiap stadion ada stand toko yang disewakan. Nah pihak penyewa ini biasanya berjualan aksesoris dan makanan. Dengan tidak adanya pertandingan jelas penghasilan mereka akan turun drastis.
6.Sopir angkot atau bus
Setiap ada pertandingan banyak suporter yang tidak membawa kendaraan baik alasan tidak mau repot, ataupun tidak punya kendaraan. Mereka inilah yang akan menjadi penumpang langganan angkot atau bus. Hehehe walaupun banyak juga yang numpak dan lupa bayar siihh..
7.Calo tiket
Walaupun jelas rugi, khusus untuk yang satu ini tidak usah kita kasihani..hehehe
Memang sepak bola di Indonesia sudah seperti BBM, sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Saat BBM langka atau hilang maka masyarakat akan galau sama dengan dunia sepakbola. Di akhir artikel mari kita berdoa agar masalah sepakbola ini segera selesai dan liga bisa berjalan lagi serta tidak menjadikan dualisme di akhir konflik..amiiinnn
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H