Ekstrakulikuler merupakan salah satu kegiatan yang wajib ada di sekolah di luar kegiatan pembelajaran. Sangat banyak kegiatan ekstrakulikuler yang ada, karena minat dan kemauan siswa yang beragam. Selain ekstra Pramuka yang sudah diwajibkan oleh pemerintah setidaknya kita bisa membagi ekstrakulikuler menjadi dua seperti yang diterapkan di Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sabilillah Kota Malang. Pembagian ekstra tadi antara lain ekstra Seni/Sanggar misalnya seni music, vocal, qiroah, al-banjari dan sejenisnya, sedangkan ekstra yang kedua adalah ekstra Olahraga misalnya basket, futsal, bela diri, bulu tangkis dan masih banyak lagi.
Di LPI ini siswa setiap minggu setidaknya mendapatnya pembelajaran pada tiga macam ekstra tadi yaitu ekstra wajib, ekstra Seni/sanggar dan ekstra olahraga. Menariknya LPI memiliki kebijakan bahwa dalam kegiatan ekstrakulikuler siswa tidak boleh gonta-ganti bahkan diterapkan system berjenjang. System berjenjang ini contohnya jika ada siswa lulusan SD di lembaga tersebut melanjutkan ke SMP yang masih dalam satu lembaga maka siswa tersebut akan dimasukkan ke ekstra yang sama,Â
begitu juga siswa SMP yang melanjutkan ke SMA. Misalnya ada siswa yang bernama Budi, saat SD Budi masuk ekstra pencak silat, jika nantinya Budi melanjutkan sekolah SMP dan SMA di lembaga ini maka otomatis Budi akan masuk di ektra Pencak Silat saat SMP dan SMA nanti.
Menurut pengurus LPI kebijakan ini diambil agar siswa bisa menguasai secara mendalam bidang apa yang mereka minati sekaligus untuk bekal masa depan mereka. Fenomena yang terjadi banyak siswa yang berpindah-pindah ekstra dengan berbagai alas an ada yang bosan, ada yang malas bahkan ada yang bilang sudah pernah menguasai materi yang ada di ekstra tersebut. Padahal jika mereka sering bergonta-ganti ekstra ilmu yang didapat hanyalah level pengetahuan saja belum menguasai secara menyeluruh.
Bagaimana jika siswa bosan dengan ekstra yang dijalaninya selama bertahun-tahun???
Sebelum membahas kebosanan ini, mari kita renungkan orang yang sukses di bidangnya. Misalkan pesebak bola terkenal yang baru saja membawa negaranya menjuarai Euro 2016. Benar… siapa lagi kalau bukan Cristiano Ronaldo. Ronaldo atau yang sering dipanggil CR-Seven ini sejak kecil menyukai olahraga sepakbola dan sekarang ini tidak ada yang meragukan kehebatannya. Nah bayangkan Ronaldo ini sudah berapa lama bermain atau belajar tentang sepak bola??? Apakah dia pernah bosan berlatih??? Dan apakah setelah sukses seperti dia sekarang ini dia berhenti latihan karena skillnya sudah hebat???
Dari contoh di atas kita bisa menyimpulkan bahwa memang perlu kerja keras dan waktu yang panjang untuk menjadi sukses, bahkan setelah kita sukses dalam suatu bidang kita harus tetap berlatih.
Jadi jika siswa yang bosan maka ini sudah menjadi tugas para guru, pelatih termasuk orang tua untuk memberi semangat dan dukungan. Selain itu ada guru BK yang bisa menjadi tempat curhat siswa. Guru BK juga bertugas menganalisis bagaimana minat siswa dalam suatu kegiatan, jadi sebelum siswa masuk dalam ekstrakulikuler guru BK lah yang mengarahkan mereka.
Saya jadi berharap jika hal ini bisa diterapkan oleh berbagai pihak, mungkin 10 atau 15 tahun lagi akan banyak anak Indonesia yang mengukir sejarah di level dunia layaknya Taufik Hidayat, Susi Susanti, Iko Uwais, Rio Haryanto dan lain sebagainya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H