Sekarang para menteri sedang deg-degan karena kemungkinan akan ada reshuffle pada rapat kabinet yang akan diselenggarakan oleh presiden bersama para menterinya. Semakin was-was saat ada beberapa menteri yang tidak memenuhi target yang telah ditentukan pemerintahan Jokowi. Bagi yang tak memenuhi target pergantian menteri akan sangat mungkin terjadi. Hal ini menurut saya cukup bagus, karena dengan adanya rapat kabinet ini para menteri bisa evaluasi diri atas apa yang telah dilaksanakan selama ini.
Reshufle atau pergantian ini hemat saya juga akan sangat bagus bila dilaksanakan di Dewan Perwakilan Rakyat. Karena selama ini mereka bekerja dengan santai dan tenang, kebanyakan beranggapan yang penting tak kena masalah criminal atau korupsi pasti posisi mereka akan aman selama 5 tahun periode kerja. Tak heran banyak sekali target-target DPR di hampir semua komisi mengalami kemoloran, bahkan sangat sedikit undang-undang baik baru maupun revisi yang mereka tetaskan.
Coba kita amati dari satu tugas saja, yaitu tentang pembuatan undang-undang atau merevisinya, silahkan cek di google berapa target dan realisasi mereka, apakah terpenuhi?
Memang tak bisa memenuhi target bukanlah akhir dari segalanya. Namun ada satu aspek yang kita lupakan yakni evaluasi diri atau lembaga bagi mereka, jika setiap tahun mereka gagal dalam memenuhi target, apakah tahun berikutnya sama saja, langkah apa saja yang mereka rencanakan? Jika kerja DPR tetap biasa sesantai biasanya maka lebih baik adakan Reshufle anggota DPR, beli penilaian individu atas kerja mereka sama seperti para menteri. Jangan hanya bisa mengkritiki kinerja para menteri (yang dibayang-bayangi Reshufle) namun DPR sendiri tak mau dinilai sekalian di reshuffle bagi yang sangat parah kinerjanya.
 Siapa yang setuju DPR di reshuffle? Tapi jangan semua anggota ya, nanti tak ada lagi DPR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H