Pasar takjil merupakan salah satu moment yang ditunggu saat bulan puasa. Pasar dadakan yang menyajikan berbagai makanan untuk berbuka puasa, baik jajanan maupun nasi selalu ramai dikunjungi warga setiap sore menjelang waktu berbuka puasa. Pasar ini biasanya diadakan di pinggir jalan, dengan bedak (tempat jualan) ala kadarnya.Â
Pada kesempatan sore hari ini, saya dan kawan-kawan sedang menikmati suasana pasar takjil di depan kampus UIN Malang. Lokasi pasar takjil ini pas di jalan gerbang masuk sebelah selatan. Pasar dadakan membentang dari gapura hingga gerbang masuk yang sudah ditutup mulai pukul 04.00 sore, sekaligus jam mulai pasar takjil ini.Â
Lapak-lapak sudah tertata rapi, semua menjajakan beraneka ragam makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Mulai dari es buah, es susu kedelai, es campur hingga es blewah, ada pula lalapan, nasi goreng, bakso, pentol korea, cilok bahkan sempol juga ada.
Tak lengkap rasanya kalau tak mencoba, akhirnya kami pun berburu berbagai macam takjil minus nasi karena akan ada acara buka bersama di kampus setelah dari pasar takjil.Â
Hunting takjil sore kita hari ini memang berjalan lancar. Namun ada satu kebiasaan menjadi masalah yang masih sulit untuk dihindari, yakni penggunaan plastik yang berlebihan. Tak terasa kami menggunakan banyak plastik bungkus makanan, karena di setiap stand kami diberi plastik untuk bungkus makanan yang kami beli. Setidaknya kami mendapat plastik di stand susu kedelai, tempura, es campur, cilok bakar dan es blewah. Jadi minimal ada lima kantong plastik, belum lagi cilok dan tempura yang menggunakan wadah plastik. Semoga kebiasaan bisa secara perlahan berubah nantinya.Â
Nah penasaran bagaimana suasana pasar takjil di kampus UIN Malang, langsung saja cek video di bawah ini ya dan jangan lupa like, koment serta subscribe nya. Makasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H