Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tik Tok

7 Juli 2018   14:32 Diperbarui: 7 Juli 2018   14:36 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tik tok terus diperdengarkan
Bukan lagi suara jarum jam
Yang menggema penuhi ruangan
Pertanda waktu kan terus berjalan 

Tik tok tik tok dibahas dimana-mana
Bukan tetesan hujan yang jatuh bergantian
Hasilkan irama enak didengarkan
Tak beraturan memang, namun sangat berkesan 

Bukan tik tok tik tok di dinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap lalu ditangkap
Lagu anak yang tak dianakan di zaman sekarang 

Tik tok jadi fenomena dunia
Terutama di negara kita
Yang muda yang bergaya
Yang tua ikut-ikutan latahnya 

Tik tok bukan buatan anak bangsa ternyata
Kita impor dari negeri panda
Ku kira aplikasi milik kita
Dengan banyaknya potongan lagu dan pengguna 

Tik tok jadilah dilema
Antara kreativas berbalut banyak masalah mendera
Tak ada yang sempurna
Termasuk tik tok dan usernya
Bijak saja solusinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun