Sudah seminggu ini Mbah dan Ibu sibuk menyusun uang dan amplopnya. Uang beraneka pecahan mula 5.000 an hingga 50.000 sudah suap untuk menghadapi lebaran. Uang tersebut memang rencananya digunakan untuk salam tempel (sangu bahasa di tempat saya) untuk anak-anak yang datang bersilaturahmi.
Memang beruntung kids jaman now saat lebaran, bagaimana tidak semua orang akan memberi mereka sangu. Syaratnya hanya satu masih anak-anak, itu saja. Berbeda dengan anak jaman dulu seperti saya. Di tahun 90-an tak semua anak bisa mendapat sangu, hanya saudara dekat saja yang di beri selain itu silahkan makan jajan yang ada sepuasnya.
Bagi kids jaman now sangu memang bukanlah sesuatu yang spesial. Yang membedakan hanya nominal saja, dimana saudara dekat semakin besar nominalnya dan untuk anak-anak lain biasanya diberi 5.000 sampai 10.000 saja. Walaupun tak terlalu besar tapi jika diakumulasikan pastilah sangat banyak.
Saking banyaknya tak heran jika tas kecil dan saku sampai tak cukup untuk tempat amplop sangu. Sampai-sampai Ibu si anak-anak kecil ini juga membawa tas kecil sebagai tempat amplop nantinya. Memang lebaran selalu berkesan bagi anak terutama tentang salam tempelnya. Sebagai orang tua alangkah lebih baik nya jika mengajari anak untuk terbiasa menerima pemberian orang lain, ingat ya belajar menerima bukan meminta ya. Setelah menerima jangan lupa anak-anak diajarkan untuk mengucap terima kasih. Kenapa harus belajar menerima dan mengucapkan terima kasih?
Karena dengan mau menerima dan mengucapkan terima kasih berarti kita sudah menghargai orang yang memberi. Selain itu juga mengajarkan pada anak untuk selalu bersyukur atas apa yang selalu diterimanya.
 Dan bagi kids jaman old sudah waktunya kita naik pangkat. Walau dulu saat lebaran kita jarang diberi sangu, tapi sekarang waktunya kita yang memberi anak-anak. Berikan moment yang indah bagi anak tentang lebaran, agar mereka selalu menantinya di tahun yang akan datang. Terimakasih
