Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Satu Krat Sprite-Fanta Jadi Hadiah Lebaran Paling Berkesan

8 Juni 2018   23:00 Diperbarui: 8 Juni 2018   23:18 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dari inkuiri.com

Lebaran memang waktunya kita bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Setelah bersilaturahmi dengan orang tua dan tetangga, jangan lupa berkunjung ke rumah saudara jauh. Sudah menjadi tradisi yang muda datang bersilaturahmi kepada yang lebih tua. Jarak yang jauh pun tak jadi kendala karena memang hanya setahun sekali kita ke sana, sayang jika saat lebaran tak berkunjung.

Berkunjung ke rumah saudara yang jauh selalu kita lakukan saat lebaran. Dulu saya selalu di ajak ke rumah Mbah Lek (adik dari nenek) yang rumahnya di Bojonegoro. Dari rumah kami di Ponorogo butuh waktu sekitar 3 jam-an untuk sampai ke rumah beliau. Perjalanan yang panjang dan cukup berat, mengingat jalan yang naik turun bukit dan hutan serta masih sangat sedikit rumah di sepanjang jalan. Saat itu saya masih duduk di bangku SD sekitar tahun 2000-an, dengan mengendarai mobil Panther yang diisi tak kurang 10 orang. Setiap tahunnya kami selalu ke rumah Mbah Lek.

Ada hadiah lebaran yang pasti kami nikmati dan bawa pulang di rumah Mbah Lek, kami selalu diberi minuman bersoda yang cukup hits saat itu. Minuman tersebut adalah sprite dan Fanta yang juga menjadi favorit saya saat berkunjung ke sana. Maklum dulu kedua minuman ini cukup mahal bagi anak SD seperti saya, dan masih sangat digemari oleh banyak orang.

Selain itu dulu ada kepercayaan, jika sprite atau Fanta bisa menjadi obat bagi yang suka mabuk kendaraan. Minuman bersoda ini menurut orang dulu bisa membuat orang glegek-en (sendawa) sehingga angin yang ada di perut (penyebab mabuk/masuk angin) bisa segera keluar. Tak heran jika saat lebaran kami selalu disajikan minuman bersoda tersebut, apalagi Mbah Lek memang memiliki took di pasar yang menjual beraneka makanan dan minuman termasuk sprite dan Fanta tadi.

Pernah suatu saat kami dibawakan sprite dan Fanta satu krat penuh sebagai bekal pulang ke Ponorogo. Sebagai persiapan jika ada yang mabuk di jalan atau hanya untuk melepas dahala. Dengan senang hati kami bawa krat beserta botol-botolnya dan ditaruk di belakang mobil. Setelah satu jam-an perjalanan pulang, kami pun memutuskan istirahat sekaligus melaksanakan shalat. Nah saat istirahat inilah waktu yang tepat untuk meminum sprite yang kami bawa tadi. Tak butuh waktu lama sudah ada satu botol sprite di tangan, dan saat kami buka juuuuussss..... muncrat isi botol berhamburan keluar membasahi baju kami.

Setelah beberapa saat kami baru sadar, bahwa botol minuman tadi goyang saat melewati jalan yang berkelok-kelok. Alhasil sodanya pun akan bereaksi saat tutup botol dibuka sama seperti saat kita kocok botol sprite sebelum kita buka.

 Setelah muncrat tadi jadilah isi sprite tinggal setengah lebih sedikit dan sudah kehilangan rasa sensasi sodanya. Tapi tak apalah kita minum saja dan kita jadikan pelajaran bersama. Di tahun selanjutnya saat diberi sprite ata Fanta lagi pasti kita pindah ke botol plastic atau plastic biasa agar tidak terjadi lagi tragedi muncratnya sprite di tahun itu. Itulah hadiah yang paling berkesan saat lebaran saat saya kecil, terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun