Yowis Ben masih diputar di beberapa bioskop, film yang berlatar belakang di Malang ini masih cukup hangat di kalangan muda-mudi. Penggunaan bahasa jawa dan logat walikan khas Malang membuat banyak orang yang tertarik menontonnya. Terbukti pada hari kamis malam jumat kemarin bertempat di Dieng Plaza yang sekarang berubah nama menjadi Cyber Mall bioskop nya penuh saat menonton film karya youtuber Bayu Skak ini. Hampir semua kursi penuh, kecuali dua baris depan yang memang kurang nyaman buat menonton, padahal saat itu sudah gelaran terakhir karena film mulai ditayangkan pukul Sembilan malam lebih.
Awalnya saya sempat ragu saat thriller nya mulai bertebaran di youtube. Bukan karena penggunaan bahasa jawa yang mendominasi hampir keseluruhan film atau tentang akting dan plot ceritanya. Saya merasa ragu dengan judul dari film ini sendiri yakni "Yowis Ben". Alasannya cukup sederhana, karena mulai awal tahun kemarin jika kita mendengar kata Yowis ben, kita akan langsung nyantol pada sesuatu. Sesuatu tersebut cukup fenomenal dan sering di dengar dan hampir setiap hari malah. Kata yowis ben malah mengingatkan saya dengan lagu dangdut, begini kira-kira lagunya :
Yowis ben nduwe bojo sing galak
yowis ben sing omongane sengak
Seneng nggawe aku susah
Nanging aku wegah pisah
Dan seterusnya, lagu yang berjudul bojo galak ini memang sedang hits-hitsnya dibawakan oleh Nella Kharisma, Via Vallen dan penyanyi dangdut lainnya. Jadi setiap terdengar kata Yowis ben langsung di kepala tersetel lagu bojo galak bukan teringat dengan film yowis ben nya Bayu Skak ini. Itulah yang membuat saya sempat ragu.
Namun seiring berjalannya waktu, ternyata film yang disutradari Fajar Nugros ini mampu menarikperhatian penonton. Dengan tampilan humor yang kocak dan dipadu dengan berbagai latar belakang aktor, film ini mampu menghilangkan keraguan saya. Apalagi dengan tampilnya beberapa komika dan Cak Kartolo cs membuat film ini lebih heboh lagi. Selain itu, lagu-lagu yang dibawakan di film ini enak dan bagus di dengar, sebut saja lagu Gak Iso Turu.
Selain itu fi mini juga mengangkat beberapa tempat wisata di Malang seperti Kampoeng warna-warni dan Kampoeng tridi yang berdampingan, museum angkot, sekitaran jalan idjen dan lain-lain. Tentunya dengan film Yowis ben ini diharapkan wisata malang bisa terangkat sehingga lebih banyak dikunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Selamat buat Sam Bayu Skak dan kawan-kawan atas karyanya dan terus berkarya nawak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H