Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saat Sekolah Seperti Neraka, Warga Jadi Surganya

18 Januari 2018   19:49 Diperbarui: 18 Januari 2018   20:05 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kantin sehat di sekolah akan semakin ketat bila sekolah tersebut mengikuti program adiwiyata. Namun lagi-lagi sangat disayangkan, aturan ini langsung luntur saat siswa keluar dari gerbang sekolah. Konsep kantin ini seakan tak berbekas saat dihadang penjual makanan di depan sekolah. Dimana penjual makanan ini tetap menjual makanan yang mengandung pengawet, pewarna dll tadi. 

Mungkin masih banyak contoh lain, dimana aturan sekolah yang ketat bertolak balik dengan warga yang ada di lingkungan sekolah. Sehingga aturan yang dilakukan demi kepentingan siswa, akhirnya tak bisa berjalan maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun