Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bu Susi Jangan Tenggelamkan Kapal, Ini Solusinya

13 Januari 2018   12:24 Diperbarui: 13 Januari 2018   14:34 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di awal tahun ini masalah penenggelaman kapal menjadi berita hangat nasional. Bukan karena ditentang pihak luar negeri, namun adanya silang pendapat di kementerian lah yang membuatnya menarik. Menko Luhut dan Wakil Presiden sudah mengisyaratkan untuk menghentikan penenggelaman kapal, Sedangkan Bu Susi tetap pada pendiriannya dan menjelaskan bahwa penenggelaman kapal sesuai amanan undang-undang.

Bagaimana dengan Jokowi, seperti yang kita ketahui presiden kita ini memilih untuk tidak memihak ke salah satu kubu. Jokowi berpesan agar Bu Susi selaku menteri kelautan untuk lebih fokus dalam memberdayakan sumberdaya dan bisa ekspor ikan lebih banyak lagi. Sehingga kesejahteraan nelayan bisa terangkat.

Hal ini lah yang menggelinding di media sekarang ini, banyak yang pro penenggelaman kapal, namun banyak juga yang tidak sependapat. Bagi pihak yang terakhir ini memberi solusi agar kapal asing hasil razia diberdayakan alias diberikan pada nelayan atau dijual saja sehingga lebih bermanfaat.

Namun bagi Bu Susi menjual kapal hanya akan menjadikan masalah baru, bisa saja para konglomerat pemilik kapal membeli kapalnya lagi atas nama nelayan, sehingga mereka kembali mencuri ikan kita. Kalau dipakai nelayan sendiri menurut Bu Susi itu hal yang berat, karena sekali berangkat kapal penangkap ikan bertonase besar ini butuh puluhan bahkan ratusan juta sebagai modal.

Hemat saya ada beberapa solusi yang bisa jadi penengah bagi masalah ini. Pertama, jangan hanya ditangkap dan ditenggelamkan, tapi kita harus mencari pemilik kapal tersebut kemudian memberikan denda sebesar-besarnya. Kedua, daripada kapal ditenggelamkan atau dijual yang ujung-ujungnya dimiliki para cukong, alangkah lebih baiknya kapal kita kilo kan saja ke pengepul besi. Sehingga kapal pasti hancur dab kementerian punya pemasukan sebagai ganti operasi di lautan yang tentu biaya nya besar.

Jika bingung mencari kiloan, tengok saja di Surabaya dan sekitarnya banyak yang mau menerima besi bekas apalagi dengan kualitas super.

Jika ada alat elektronik yang bisa dimanfaatkan maka bisa juga kampus diundang ke tempat kilo an tadi agar mendapat hibah teknologi perkapalan. Ajak saja ITS Perkapalan di Surabaya pasti mereka dengan senang hati menerimanya. Semoga hal ini lebih bermanfaat daripada ditenggelamkan, karena proses penenggelaman juga butuh biaya besar bukan. Lebih baik biaya penenggelaman dan hasil kiloan untuk mensejahterakan nelayan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun