Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perang Jasa "Nge-print" di Malang

21 Desember 2017   15:18 Diperbarui: 21 Desember 2017   16:07 6730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang harga print-print an di malang dok.pri

Berapa harga ngeprint satu lembar di tempatmu sekarang ? 

dua ratus, tiga ratus, lima ratus mungkin juga bisa seribu per lembar bukan. Apalagi kalau kita ngeprint di warnet, bisa dipastikan harganya tak akan murah. Namun hal itu tak berlaku di Kota Malang, tepatnya di sekitaran kampus-kampus. Kita ambil contoh jalan Sunan Muria atau Gang jalan Sumbersari yang ada di depan kampus UIN, di sana kalian akan melihat banyak warung printer berjejeran, saking banyaknya penjual makanan pun warungnya kalah jumlah.

Jalan di atas memang sangat strategis, selain berada di depan UIN jalan ini juga terletak di belakang kampus UB dan di samping UM serta UMM 2. Jelaslah pasti akan banyak mahasiswa yang singgah untuk ngeprint tugasnya di situ. Karena permintaan dan penawaran yang sama-sama banyaknya, maka para pemilik jasa print-print an ini menurunkan harga ngeprint secara bersamaan pula.

Hasilnya bisa kita lihat saat ngeprint satu halaman warna hitam akan dihargai dengan 150 rupiah saja itupun tanpa syarat minimal. Bahkan jika mau hemat lagi kita diperbolehkan membawa kertas sendiri, sehingga ngeprint bisa lebih murah lagi yaitu kisaran 50 rupiah per lembar.

Tidak hanya itu, bahkan jika kita ngeprint banyak misal untuk skripsi yang tak hanya satu jilid, kita akan ditawarkan harga yang lebih murah lagi yakni 40 rupiah per lembarnya. Bahkan jika dihitung-hitung lebih baik kita beli kertas 1 rim kemudian ngeprint di sana dari pada fotocopy yang harganya sekarang bisa sampai 150 rupiah ada juga yang 200 rupiah per lembarnya. 

Berikut ilustrasinya, kita beli kertas 1 rim isi 500 lembar dengan harga 30.000, jadi satu lembar kertas bisa kita hargai 60 rupiah. Dengan biaya print yang hanya 40 rupiah per lembar memakai kertas sendiri maka totalnya menjadi 100 rupiah perlembar, jelas ini lebih murah dari fotocopy. Jika saat itu kita butuh 1.000 lembar untuk skripsi dan lampirannya maka dengan ngeprint sendiri kita bisa lebih hemat 50.000 sampai 100.000 rupiah lumayan bukan.

Tidak hanya murah, beberapa tempat ngeprint juga menyediakan jasa ngeprint via email dan whatsapp loo. Jadi kita tinggal kirim filenya dan tentukan kapan pengambilannya maka bereslah sudah kita tak perlu repot-repot datang ngeprint sendiri. 

Namun perlu diingat kalau kiriman file ini agak beresiko jika kita baru pertama kali, karena jika word yang kita pakai dengan tempat ngeprint berbeda maka tulisan kita akan jadi acak-acakan loo. Jadi sebelum memakai jasa ini cek dulu atau lampirkan data yang jelas pada file kita, missal data skripsi ini menggunakan word 2013 agar yang ngeprint paham. Atau bisa juga kita kirim versi pdf nya agar file kita tak berubah lagi.

 Bagaimana tempat printer di daerah kalian ? sama murahnya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun