Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Andai Literasi Seperti Tadarus di Bulan yang Suci

4 Juni 2017   13:44 Diperbarui: 4 Juni 2017   14:06 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat bulan Ramadan tiba pastilah ada yang berbeda. salah satunya lantunan ayat suci yang tak kunjung henti. Tua, muda bahkan anak-anak sedang semangat mengaji. Tidak membaca sendiri, mereka mengaji sambil disimak dan didengarkan dan jika salah akan dikoreksi. Tidak ada yang memaksa mereka harus mengaji, mereka berbondong-bondong sendiri melantunkan ayat suci.

Mulai pagi sampai malam hari, baik di masjid maupun di rumah sendiri, orang-orang rajin mengaji. Berbeda dengan bulan sebelumnya yang bahkan sering lupa mengaji walau hanya satu surat bahkan satu ayat. Inilah atmosfer yang sangat menggairahkan, kegiatan ini bernama tadarus al-quran. Seperti yang kita ketahui bersama, tadarus itu tidak hanya membaca al-quran namun juga menghayati, mengamati, mempelajari isi al-quran itu sendiri. Tak heran di sela-sela mengaji ada acara kultum atau pengajian-pengajian untuk memperdalam ilmu.

Saya membayangkan jika suasana,semangat serta antusias orang-orang terhadap literasi sama dengan tadarus al-quran ini pasti sangat bagus. Setiap hari akan banyak orang yang kesana-kemari membawa buku dan saling berdiskusi. Mereka akan membaca dimana saja bisa di masjid, taman, rumah serta di kamar masing-masing.

Dengan keadaan ini pastilah ilmu akan berkembang pesat, masyarakat juga akan melek intelektualnya. Sehingga tidak aka nada emosi saat berdiskusi, saat ada masalah akan ramai-ramai mencari solusi bukan menang sendiri. Dan tentunya semua itu harus diawali dengan gemar dan senang membaca beragam literasi.

Memang sulit mengawali sebuah tradisi di tengah masyarakat ini, bisa kita bayangkan membaca al-quran saja yang sangat dianjurkan akan sangat sulit bisa seramai ini di luar bulan suci ramadan, apalagi literasi yang banyak orang masih malas untuk sekedar membacanya apalagi mendiskusikannya.

Sungguh dalam hati sangat ingin suasana literasi layaknya tadarus al-quran di bulan yang suci ini, semoga suatu saat bisa terwujud...amin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun