Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perdamaian Go-Jek dan Angkot di Malang

1 Maret 2017   19:59 Diperbarui: 2 Maret 2017   18:00 1714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana demo angkot di depan Kantor pemkot Malang. foto dari Liputan6.com

Go-Jek serta angkutan online semakin menjamur di kota-kota besar, tak jarang perkembangan yang sangat cepat ini menjadi momok berbagai kalangan. Bagi warga perkembangan angkutan online ini jelas menjadi angin segar dan mempermudah mobilitas mereka dalam kegiatan sehari-hari. Namun bagi moda transportasi lain, adanya angkutan online menjadi saingan yang amat berat untuk dilawan. Pada ujung-ujung membuat angkutan lain tadi kehilangan banyak penumpang alias sepi, dan jelas ini sangat berpengaruh terhadap penghasilan para sopir angkutan. Siapa  yang kira-kira merasa dirugikan? Ya jelas ojek tradisional, angkot (“len” orang malang nyebutnya dan taksi resmi).

Fenomena di atas juga terjadi di Kota Malang, transportasi online berkembang pesat dan tak sampai satu tahun sudah menjadi idola para warganya. Kita bisa lihat Go-Jek dengan jaket hijau nya, Go..GO.. Jek dengan jaket birunya, Ok-Jek dengan warna orange yang menyala dan Grab Car yang tidak ada tandanya berseliweran di jalan-jalan utama setidaknya sampai pertengahan februari kemarin.

Sopir Angkot Menggelar Aksi Demo

Karena jumlah penumpang menurun drastis akhirnya pada tanggal 20 februari kemarin seluruh angkot dan sopir taksi kota Malang melakukan Demo dan mogok kerja. Demo ini berpusat di bundaran kantor Pemkot Malang dan beberapa lokasi kantor Go-Jek dkk tadi. Mereka menuntut agar Pemerintah kota memberikan solusi atas kegalauan para sopir ini.

Aksi demo ini memang berjalan lancer dan damai, namun akibat aksi ini banyak penumpang angkot terlantar. Akhirnya Pemkot mengerahkan 8 bus sekolah dan 2 truck satpol PP untuk mengantarkan penumpang yang didominasi para pelajar dan Mahasiswa.

Dengan kejadian mogok ini sebenarnya bisa kita lihat bahwa angkot masih menjadi primadona banyak orang. Akan tetapi pihak angkot juga harus terus berbenah agar para penumpang merasa nyaman dan tidak dirugikan. Misalnya sampai sekarang banyak angkot yang sering ngetime, ada yang menaikkan tariff di atas batas dan yang paling menyebalkan sering para sopir menumpuk penumpang sampai berjubel seperti ikan pindang di dalam kaleng.hehehe

Solusi Dari Pemkot

Setelah aksi demo dan mogok masal hampir semua kegiatan angkutan online berhenti, hal ini untuk menghindari bentrokan karena suasana sedang panas. Walaupun begitu dalam masa yang darurat ini ada beberapa orang yang nekat mencari nafkah lewat angkutan online ini. Sekarang para sopir tetap beroperasi namun tidak memakai jaket dan helm khas mereka yang berlabel.

Akhirnya pada hari senin tanggal 27 februari kemarin Pemkot melakukan mediasi antara paguyuban angkot dan penyedia angkutan online. Dalam musyawarah ini dihasilkan beberapa kesepakatan sementara yang isinya:

Angkutan online dilarang mengambil penumpang di daerah khusus seperti Mal, Perhotelan, Rumah sakit, pasar, stasiun, terminal, tempat hiburan dan jalan yang dilalui angkot. Namun mereka masih boleh menurunkan penumpang di tempat tersebut.

Nah itulah fenomena angkutan online yang terjadi di Kota Malang akhir-akhir ini, menurut hemat saya selain melihat nasib sopir angkot pemkot juga harus melihat ojek-ojek online. Walaupun itu hanya pekerjaan sampingan, tidak bisa dipungkiri mereka mendapatkan penghasilan tambahan yang lumayan dan membantu banyak orang yang tidak terjangkau oleh transportasi umum. Tadi teman saya mencoba order Go-Food yang ada di salah satu angkutan online dan ternyata Sam Ojek online ini hanya mendapat bagian 4.000 rupiah saja loo untuk mengantarkan pesanan makanan tadi, pas hujan lagi... Tetap semangat Pak…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun