“Goro-goro Fullday mas banyak anak yang ndak masuk karena sakit”, itulah salah satu percakapan dengan siswa yang baru 4 minggu merasakan sistem fullday school saat kegiatan ekstrakulikuler sore hari. Banyak teman di kelasnya akhir-akhir ini tidak masuk karena sakit tambahnya. Menurut siswa smp ini, banyaknya siswa yang sakit ini gara-gara fullday, dimana mereka harus sekolah mulai pagi hari (masuk jam 06.30) dan pulang sore hari sekitar jam 15.30 tepatnya setelah shalat ashar berjamaah.
Itulah salah satu curhatan anak didik ekstrakulikuler yang saya ajar, bahkan banyaknya siswa yang izin juga merembet pada kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan setelah siswa pulang sekolah (jam setengah 4) sampai sekitar jam 5 sore. Ada beberapa siswa yang izin tidak ikut ekstra karena sakit.
Apakah sistem fullday school membuat banyak siswa sakit???
Setelah berpikir beberapa hari ini, saya menemukan beberapa alasan yang membuat banyak siswa sakit. Alasan-alasan ini mungkin karena sistem fullday school mungkin juga karena ada faktor lainnya.
Pertama, banyak siswa yang mengambil les tambahan. Walaupun sistem fullday school sudah ditekankan tidak ada PR namun banyak siswa maupun orang tua siswa yang ingin prestasinya meningkat, sehingga mereka pun mengambil les tambahan di luar sekolah. Nah karena sekolah pulang sore hari, banyak siswa yang melakukan les pada malam harinya. Bayangkan saja sudah belajar di sekolah sampai sore ditambah les di malam hari, pasti capek apalagi bagi siswa yang baru adaptasi hal tersebut.
Kedua,sekarang sedang musim hujan. Di kota Malang sekarang ini curah hujan sedang tinggi, hamper bisa dipastikan setiap hari akan turun hujan. Nah kebanyakan hujan ini turun saat sore hari dan bertepatan saat anak-anak fullday ini pulang sekolah. Pulang kehujanan inilah salah satu penyebab terbesar siswa sakit. Walaupun sudah memakai jas hujan, jika kita kehujanan setiap hari pasti kondisi tubuh kita drop juga kan.
Ketiga,Pola makan yang tidak teratur. Saat belajar full sampai sore siswa harus sangat memperhatikan pola makan mereka. Harus ada asupan gizi yang jelas, karena waktu makan siang kita masih di sekolah, siswa harus membawa bekal atau membeli makan siang di kantin sekolah. Sayangnya masih banyak siswa yang meremehkan hal ini, mereka lebih suka jajan dari pada makan seporsi nasi dan lauknya. Kalau ini menjadi kebiasaan pasti lama kelamaan akan mempengaruhi kesehatan mereka.
Keempat,kecapekan saat ekstrakulikuler. Seperti yang sudah saya sampaikan di atas, kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan pulang sekolah sampai jam 5 sore. Banyak kegiatan ekstra yang cukup menguras tenaga seperti basket, volley, futsal, dan lain sebagainnya. Biasanya kegiatan ekstra ini dilaksanakan di lapangan, karena banyak sekolah yang belum punya dome atau sport center. Nah selain menguras tenaga tak jarang kegiatan ekstra ini tetap dilaksanakan walaupun sedang hujan, jelas ini juga membuat kesehatan siswa ngedrop. Namun ini bukanlah kesalahan pelatih ekstra, karena waktu yang disediakan pihak sekolah terbatas dan siswa harus menguasai banyak hal. Tidak mungkin kan jika ekstra basket harus dilaksanakan di dalam kelas karena setiap kali latihan hujan???
Nah itulah beberapa alasan kenapa banyak siswa yang sakit akhir-akhir ini. intinnya semuanya sedang dalam proses adaptasi baik siswa, guru, pengelola sekolah serta orang tua siswa. Jangan buru-buru menyalahkan sistem fullday, namun kritik dan saran juga sangat penting untuk pendidikan untuk generasi muda yang lebih baik lagi. Sekian dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H