Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pokemon Go dan Pariwisata Indonesia

8 Agustus 2016   14:43 Diperbarui: 8 Agustus 2016   14:55 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pokemon Go telah resmi rilis di Indonesia, bahkan sebelum diresmikan saja sudah banyak orang yang bisa dan ketagihan permainan tangkap monster ini. Melihat banyaknya kasus akibat game yang satu ini, semoga masyarakat kita terutama anak muda bisa bermain game ini di level yang aman jangan sambil berkendara, terlalu larut malam atau mendatangi masjid untuk menangkap pokemon dan malah lupa shalatnya. Sudah banyak sekali efek negative dari game fenomenal yang memadukan dunia nyata dan dunia virtual ini, bahkan para penggagas game juga resah karena Pokemon go yang tujuan awalnya agar orang aktif bergerak dan bersosialisasi dengan lingkungannya, malah sekarang menjadikan orang sibuk dengan hp dan tak peduli dengan lingkungannya.

Walaupun banyak dampak negatifnya di sini saya ingin menyampaikan unek-unek yang sudah ada di benak saya dari beberapa minggu yang lalu. Saya berpikir jika saja pihak pemerintah bisa bekerja sama dengan pengembang game ini sehingga bisa bermanfaat untuk bangsa kita. Bagaimana caranya…???

Cara pertama, pemerintah khususnya dinas pariwisata bekerja sama dengan perusahaan Pokemon Go. Detailnya di setiap tempat wisata harus ditempati oleh pokemon yang langka yang hanya bisa di dapat jika berkunjung ke situ. Misanya di Malang ada pantai Balaikambang atau pantai-pantai yang lain, taruklah pokemon special air yang sangat langka di sana dan di daerah Malang monster ini hanya ada di situ. Setali tiga uang pasti banyak pemburu pokemon yang akan mengunjungi destinasi wisata tersebut. Manfaatnya bagi pemburu pokemon bisa dapat pokemon langka plus jalan-jalan, bagi masyarakat di daerah wisata ekonomi juga terangkat dengan banyaknya wisatawa dan bagi pemerintah bisa menambah pendapatan lewat tiket retribusi.

Cara kedua, mengadakan sayembara pembuatan pokemon khas Indonesia. Hasil sayembara ini nantinya akan menjadi monster resmi yang juga akan diburu oleh pemburu pokemon di seluruh dunia. Tentunya hal ini juga bisa untuk promosi tradisi Indonesia di luar negeri.  Efeknya akan semakin banyak turis manca yang akan berkunjung.

Kedua cara ini akan bisa berhasil jika pemerintah bisa bernegosiasi dengan pihak pengembang game, mengingat sebenarnya Indonesia merupakan salah satu pengguna aplikasi game paling banyak. Sayangnya sampai sekarang ini keuntungan hanya diperoleh pihak perusahaan game dan masyarakat Indonesia hanya menjadi pasar besar yang murah meriah bahkan bisa gratis pula… bagaimana menurut anda??? Apa kita membuat aplikasi tandingan yang berisi monster-monster Nusantara??? Kita bisa meniru langkah Korsel yang berhasil istiqomah memakai Line, atau China yang punya domain email sendiri kan…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun