Mohon tunggu...
Muhammad Hamid Habibi
Muhammad Hamid Habibi Mohon Tunggu... Guru - Calon guru

Belajar lagi... Belajar mendengarkan, belajar memahami, belajar mengatur waktu, belajar belajar belajar... belum terlambat untuk belajar...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Dunia Maya Bukan Dunia Lain

22 Mei 2016   20:18 Diperbarui: 22 Mei 2016   20:35 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
contoh status anak sekarang dan masih banyak status lain yang lebih parah looo image from: m.luwap.info

Dunia Maya biasanya digunakan untuk istilah penggunaan media elektronik dalam jaringan computer baik satu arah maupun ada timbal baliknya. Istilah gampangnya dunia maya merupakan dunia internet yang sering kita jelajahi setiap hari, baik berupa kunjungan web, nonton youtube, lihat-lihat gambar dim bah google maupun penggunaan media sosial. Dunia maya merupakan dunia alternative yang fungsinya beragam, bisa untuk membantu kepentingan dunia nyata atau hanya sekedar refresing melepas penat. Namun sayangnya akhir-akhir ini banyak orang yang terjebak di dunia maya dan lupa akan kehidupan asli mereka. Banyak orang yang sibuk update status, upload gambar padahal banyak hal yang harus mereka kerjakan atau banyak orang disekitar kita yang butuh pertolongan.

Parahnya lagi banyak pengguna media sosial di dunia maya ini menggunakan akunnya dengan semena-mena, mereka beranggapan di dunia maya tidak ada lagi namanya norma, aturan, sopan santun. Bagi mereka mengespresikan dirilah yang paling utama. Karena itulah tak heran banyak medsos yang saling membully kesalahan orang lain dengan kata-kata yang tidak pantas pula. Bahkan dalam dunia nyata tidak akan ada orang yang berani berkata demikian. Tidak hanya menyasar kalangan artis ataupun para eksekutif bangsa, bully membully ini sudah sangat akut, bahkan jika ada kesalahan sedikit yang terekspose maka kita ramai-ramai untuk membully nya. Padahal saya yakin, dari semua orang yang membully paling tidak ada 50% orang yang tahu duduk permasalahannya. Mereka asal komen menurut unek-unek di otak mereka.

Kebiasaan ini sangat berbahaya, buktinya sekarang banyak anak kecil yang masih di bangku sd dan smp ikut-ikutan. Mereka dengan pedenya mengupdate status atau mengunggah foto tanpa ada filter norma dan sopan santun. Missal saya sering lihat status bbm anak2 smp yang isinya misoh2 lah, kata2 jorok, bahkan masalah cinta2an/ sayang2an plus masalah pertengkaran mereka, rumit banget pokoknya. Bagaimana mereka bisa dengan tenang belajar jika mereka masih disibukkan dengan berbagai akun medsos yang tanpa control tadi. Saya sendiri juga heran, apakah orang tua/ saudara ndak ada yang jadi teman di akun medsosnya yang otomatis bisa membaca updatannya??? Atau jangan2 kata2 kurang pantas di atas sudah jadi kebiasaan di lingkungan mereka..???

Entahlah… yang jelas kita harus segera menyadarkan generasi muda kita, anak-anak kita bahwa media sosial dan internet bukanlah dunia lain (Uka-Uka), dunia maya masih punya kaitan erat dengan dunia nyata. Dunia maya yang satu ini bukan seperti logika di fisika yang menyatakan bahwa nyata dan maya merupakan kebalikan yang terpisah dan tidak saling berkaitan. Apapun yang kita lakukan di dunia maya juga harus dilakukan dengan bijaksana, penuh tanggung jawab bukan seenaknya sendiri. Buktinya bagi yang menganggap dunia maya sebenarnya masih nyata adalah para pedagang jual beli online dan teman2nya yang bisa memanfaatkan perkembangan zaman ini. Jangan seperti orang-orang yang asal menebar benih permusuhan dengan komentar2 miring mereka. Mari kita Saving generasi muda Indonesia sejak dini… 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun