Mohon tunggu...
Hamdi Akhsan
Hamdi Akhsan Mohon Tunggu... -

Penyampai aspirasi pribadi, pemuda yang insyaallah akan membangun bangsa ini!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lailatul Qodar

20 Agustus 2011   21:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:36 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lailatul Qodar I Malam, tatkala cakrawala membisu dalam ketundukan pada Ilahi. Semesta bertasbih dalam dinamika hukum sejak zaman bahari. Segala makhluk  ciptaan pun pasrah pada-Nya tanpa kecuali. Di malam kala Lailatul Qadar yang agung tiba dan diberkati. Adalah sebagian hamba  menunggunya dengan kerinduan. Harapkan kehadirannya sebagai pemberian ruhani dari Tuhan. Didalamnya berisi  keberkatan ibadah yang  setara seribu bulan. Untuk bekal kelak  menghadap-Nya dengan membawa kebaikan. II Ribuan tahun berlalu dan peradaban manusia  bumi pun berubah. Namun para pencinta sabar hadapi aneka cobaan dengan tabah. Walau  segenap derita harus  dijalani pada-Nya ia menyembah. Sampai  kelak datang  pengadilan Ilahi yang  pasti  akan tiba. Kurun demi kurun semesta menunggu  datang Lailatul qodar. Malam yang kala bintang-bintang di angkasa  redup berpendar. Malam  tatkala waktu seakan  berjalan lambat  dalam garis edar. Menunggu habisnya masa  pertaubatan para  hamba yang sadar. III Malam Lailatul qodar adalah malam khusus untuk para pencinta-Nya. Yang berkendak untuk  mendapatkan ridho  beriring ampunan-Nya. Rindukan  karunia  Ilahi  sebagaimana yang  telah dijanjikan-Nya. Sebagai bekal  manakala sang  hamba harus  menghadap-Nya. Bersujud para hamba yang rindu dalam genangan airmata. Bibir mereka berbisik  lantunkan doa  dan harapan cinta. Sampaikan segenap kehambaan dalam indahnya kata. Agar di akherat kelak terhindar dari perihnya derita. IV Malam diam dan hening dalam ketundukan. Hati para hamba  pasrah  dalam harapan. Harapkan karunia dan ampunan Tuhan. Sepanjang  usia yang Allah  berikan. Dalam sekaratnya  peradaban bumi. Ada  wajah-wajah yang  rindukan Ilahi. Mengharapkan ridho Allah yang Maha Suci. Agar mendapatkan indahnya kebaikan surgawi. Al Faqiir Hamdi Akhsan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun