Isra Mi'raj adalah peristiwa luar biasa dalam tradisi Islam yang merayakan perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, dan dari sana ke langit-langit, diikuti oleh perjalanan spiritual melalui tujuh langit. Opini tentang Isra Mi'raj dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan keyakinan individu.
Dari sudut pandang keagamaan Islam, Isra Mi'raj dianggap sebagai tanda kebesaran dan keagungan Allah serta penghormatan terhadap Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya. Peristiwa ini memiliki makna spiritual dan mengajarkan pelajaran-pelajaran penting tentang kepatuhan, kesabaran, dan kepercayaan kepada Allah. Bagi umat Islam, ini adalah momen penting untuk merenung dan memperkuat iman.
Namun, dalam konteks sejarah dan agama, pendekatan terhadap Isra Mi'raj dapat bervariasi. Beberapa orang mungkin melihatnya sebagai peristiwa ilahi yang memberikan legitimasi pada misi kenabian Nabi Muhammad, sementara yang lain mungkin menganggapnya sebagai simbolisme dan kisah alegoris yang mengandung pesan moral dan spiritual.
Penting untuk diingat bahwa pandangan terhadap Isra Mi'raj dapat dipengaruhi oleh kerangka kepercayaan dan interpretasi agama masing-masing individu. Beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai bagian integral dari iman Islam, sementara yang lain mungkin melihatnya dengan sudut pandang lebih skeptis atau sekadar sebagai tradisi keagamaan yang perlu dihormati meskipun tidak diikuti. Dalam mendiskusikan Isra Mi'raj, penting untuk memahami dan menghormati keragaman pandangan di antara umat Islam dan komunitas agama lainnya.
Hikmah dibalik kejadian Isra' Mi'raj
Melihat peristiwa agung tersebut "isra' mi'raj"  menurut saya adalah pengujian keimanan. Kenapa ? karena peristiwa menakjubkan itu tidak bisa dinalar akal. Bayangkan dalam waktu sekejab, Rasulullah mampu menembus ruang tanpa batas, yakni sidratul Muntaha, mustawa hingga ke hadirat Ilahi. Ajaibnya  Pada waktu  itu satu-satunya orang yang langsung percaya  adalah Sayyidina Abu Bakar. Sehingga Abu Bakar di beri gelar "As- Shiddiq". Inilah beberapa i'tibar bagi kita, antara lain: Â
Keagungan Ilahi:
Bagi banyak umat Islam, Isra Mi'raj adalah tanda keagungan dan kekuasaan Allah. Perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Yerusalem dan kemudian ke langit-langit dianggap sebagai bukti kekuasaan Ilahi yang tak terbatas. Opini ini menekankan aspek ilahi dan kemuliaan peristiwa tersebut.
Momen Kebangkitan Rohani:
Isra Mi'raj sering dianggap sebagai momen kebangkitan rohani bagi Nabi Muhammad. Perjalanan melalui langit-langit dan pertemuan dengan para nabi serta dengan Allah sendiri dianggap sebagai pengalaman spiritual yang mendalam. Opini ini menekankan nilai-nilai rohani dan transformasional dari peristiwa tersebut.
Bukti Kenabian:
Bagi umat Islam, Isra Mi'raj juga dianggap sebagai salah satu bukti kenabian Nabi Muhammad. Perjalanan luar biasa ini dianggap sebagai tanda keistimewaan dan legitimasi misi kenabian beliau. Opini ini menyoroti peranan peristiwa ini dalam mendukung keabsahan risalah Nabi Muhammad.
Makna Alegoris dan Pelajaran Moral:
Beberapa orang mungkin melihat Isra Mi'raj sebagai kisah alegoris yang mengandung pelajaran moral dan spiritual. Meskipun mereka mungkin tidak menafsirkannya secara harfiah, mereka dapat mengambil pesan-pesan moral dan etika dari peristiwa tersebut.
Keragaman Interpretasi:
Dalam komunitas Muslim, terdapat keragaman interpretasi terkait Isra Mi'raj. Beberapa orang mungkin memandangnya secara harfiah, sementara yang lain mungkin lebih cenderung melihatnya sebagai simbolisme atau kisah alegoris.