Para pendaftar seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) akan melewati tahap tes pertama setelah dinyatakan lulus seleksi administrasi. Gembira pasti dirasakan oleh kawan-kawan yang lulus. Sebaliknya, bagi sahabat yang belum lulus seleksi administrasi, jangan berkecil hati. Berkarir tidak melulu harus jadi Aparatur Sipil Negara (ASN), masih banyak tempat meniti karir lainnya.
Membangun karir bukan soal mendapat gaji bulanan. Itu bukan berarti penghasilan setiap bulan tidak penting, jelas penting. Apa artinya jika kamu rutin mendapat gaji akan tetapi tidak 'enjoy' menjalankan aktivitas keseharian pekerjaanmu sebagai ASN?
Coba tengok di tahun-tahun sebelumnya. Banyak juga peserta seleksi CASN yang akhirnya mengundurkan diri. Ada yang beralasan gaji terlalu kecil, tempat kerja jauh dan tidak sanggup 'Long Distance Relationship', tidak sejalan antara budaya kerja dan prinsip, dan beraneka sebab lainnya. Oleh sebab itu, jangan bersedih hati ketika kamu tidak lolos dalam seleksi.
Berkarir bukan semata-mata demi gaji untuk menghidupi keluarga. Jika di tempat kerja yang sekarang diberikan penghasilan yang minim, tidak perlu ragu. Tanya kembali apakah pekerjaan yang dijalani sekarang benar-benar 'senang' dilakukan atau tidak sama sekali. Jika senang dilakoni tapi karena demi gaji maka memaksa diri menjadi ASN, lebih baik berpikir ulang terlebih dahulu. Bekerja sebagai ASN bukan solusi yang tepat, meskipun terbayang gaji tetap dan uang pensiunan tiap bulan. Berhenti dari pekerjaan yang disenangi justru jembatan yang mengantarkan pada jurang penyesalan. Oleh karena itu, jangan sesali ketidaklulusanmu pada seleksi ASN dan syukuri pekerjaanmu yang ada sekarang.
Saya ingat sebuah nasihat di chanel Bossman Mardigu yang kurang lebih isinya: "Jadikan pekerjaan yang ada sekarang sebagai wadah belajar, bukan sekadar mencari uang." Mengejar karir baru, berarti mengejar ilmu atau tempat belajar baru untuk meningkatkan kompetensi.
Semoga tulisan singkat ini memberikan semangat bagi teman-teman yang belum berkesempatan menjadi ASN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H