Air matamu tumpah bersama senyum di bawah hujan
Kepalan tanganmu membara diantara kayu-kayu api unggun
Sementara itu,
Wajahmu begitu teduh
Kau sembunyikan gejolak berkecamuk sampai redup di rongga dada
Kau lebih kuat dari apa yang kukira
Anjing-anjing terus melolong
Menghabisi hari mengunyah remah dan kotoran di trotoar
Serigala berlumuran sampah busuk bersembunyi
Menanti untuk menerkam di kala akal terpejam
Sementara itu,
Kau tetap setia dengan langkah
Meskipun lelah gontai
Walaupun kau tahu akan dibantai
Kau tetap setia dengan langkahmu...
Sementara itu,
Elegi Januari menantimu
Kau tetap setia dengan yakinmu...
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!