Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Getir

15 Maret 2022   17:27 Diperbarui: 15 Maret 2022   17:37 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seikat kalimat kusembunyikan
Di antara kelopak dan mahkota mawar

Sebelumnya kuhapus dendam
Yang berkerak dan berkarat
Di kotak kaca di ruang rasa

Sayang kau tak dapat menerjemah
Untaian kalimat di balik warna-warna

Pesan itu menguap dan tangkai-tangkai mengering
Lalu mengisi dadaku penuh getir

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun