Angin bergelantungan di bawah lembar-lembar daun kelor
Mungkin ia hendak meniup wanginya ke dalam hidungku
Air liur tiba-tiba banjir di antara geligi dan lidah yang bergoyang samba
Berdemonstrasi minta makan sayur daun kelor
Nenek terkekeh di bawah caping kuno
Satu bakul dipanggul bersama sebilah pisau
Ia pandai membaca lidah tanpa suara
Daun kelor dipetik tangkai demi tangkai
Dicerabuti tanpa sisa pertulangan daun
Di dapur berdinding tanah liat, berkompor tungku
Kelor dimasak bersama jagung
Sementara aku hanya termenung
Membayangkan kisah hidup nenek seorang diri
Di gazebo tua beratap jerami, sayur kelor hangat buatan nenek hanyalah selembar memori
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI