Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Bungkam

16 Februari 2022   01:00 Diperbarui: 16 Februari 2022   01:04 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Radio rusak
Televisi pun meledak
Koran-koran sobek
Medsos dan media online eror
Ribuan mata terbuka
Hanya saja lidah tergunting moncong senapan

Mulut-mulut penuh janji itu dijejali upeti
Sampai buncit mencuri remah-remah orang lemah
Bersorak-sorai menikmati tangis manusia-manusia yang digelandang bak kerbau

Bungkam
Semuanya bungkam

Diam
Semua diam

Dijejali janji
Dilukai lagi

Disuapi seratus ribuan
Dirampas miliaran

Dipertontonkan keluguan
Sebatas aksi panggung
Di balik punggung mengaum dan melahap kepalamu

Lagi-lagi semua bungkam
Lagi dan lagi, semua tertipu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun