Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

"Harga Kagetan" Dua Menu Favorit Berbuka Puasa

29 April 2020   23:21 Diperbarui: 29 April 2020   23:40 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin harga Covid-19 saja yang turun sampai-sampai pasien positif semakin banyak. Seolah diobral saja. Di tengah situasi wabah yang saat ini sudah bulan ramadan, suasana pasar, toko bahan makanan, dan pasar dadakan pinggir jalan yang menjual menu berbuka semakin ramai. Meskipun tidak seruwet di tahun sebelumnya. Harga-harga bahan makanan merangkak naik. Selain kebutuhan pokok, harga makanan dan minuman yang lain juga ikut-ikutan naik. Harga Kagetan saya menyebutnya.

Ada dua menu berbuka favorit yang harganya kagetan banget. Di urutan pertama, ada minuman alami air nira atau tuak manis, kami menyebutnya di Lombok. Dua atau tiga hari sebelum ramadan sempat membeli di kawasan Kekait, Lombok Barat. Air nira dalam botol plastik bekas air mineral ukuran 1500 mili liter waktu itu saya bayar sepuluh ribu rupiah. Setelah masuk ramadan, harganya melonjak menjadi lima belas ribu rupiah. Benar-benar harga Kagetan menurut saya.

Berikutnya urutan kedua, kelapa muda. Satu buah saat ini dijual seharga sepuluh ribu rupiah. Ketika belum ramadan padahal bisa kurang dari itu, sekitar enam sampai delapan ribu rupiah. Jauh lebih mending daripada air nira.

Kedua menu favorit berbuka ini sama-sama terpapar harga kagetan.    Kita konsumenlah sebenarnya yang lebih dahulu kagetan. Memasuki bulan ramadan bukannya semakin hemat, malah pengeluaran bertambah.

Air nira dan kelapa muda yang jarang-jarang dibeli sekarang wajib beli tiap hari. Pembeli semakin banyak, sementara stok segitu aja gak bertambah malah bisa turun. Permintaan tidak sesuai kapasitas produksi. Pemilik kebun nira dan penjual air nira kaget. Kaget dengan harga kebutuhan pokok yang naik. Kaget dengan permintaan yang naik, lantas ajimumpung untuk mensubsidi harga kebutuhan pokoknya. Kaget kalau masih musim penghujan, takut kalau kualitas dan kadar gulanya menurun. Serba kaget.

Penulis kaget, pembaca juga kaget. Begitulah secuil harga kagetan menu favorit berbuka di jagat kaget.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun