Sesosok wajah terbayang-bayang
Senyumannya memancing kerinduan
Dan aku terperangkap dalam kemelut
Sepi sebuah penantian
Oh, ayah
Kapan kau pulang?
Mengapakah kabar itu menghilang
Ditelan ombak negeri jiran
Walaupun hanya tuk membaca pesan singkat ataupun salam
Jantungku selalu berdegup kencang
Ditabuh memori sebatas cerita ibu
Tentang ayah yang fotonya tergantung di dinding kayu
Kuhapuskan debu yang menebal di sepeda ontelmu
Kubasuh dengan air dari mataku
Agar kau tau
Apa yang kurasakan saat ini
Oh, ayah
Kapankah kau pulang?
Untuk sekedar memelukku
Agar waktu terasa berjalan kembali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H