Serasi dipandang
Ketika mereka masih
Di Toko
Mereka sepasang kekasih
Memadu cinta
Di etalase
Sampailah di rumah pelanggan
Kisah cinta itu
Hanya sampai di sini
Berakhir...
Mereka dipisahkan secara tidak manusiawi
Isi bungkusan menangis
Karena kekasihnya dicampakkan
Hanya ke dalam bak sampah
Kemudian dihinakan di pembuangan terakhir
Yang menumpuk
Penuh bau busuk
Bahkan lebih sering dibuang percuma di jalanan atau di selokan dan sungai
Sampai kekasihnya selalu dipersalahkan, biang kerok bencana
Si bungkus pun menangis
Hendak mengamuk tapi tak mampu
Perih hatinya dipisahkan begitu saja
Apalagi ketika sang isi, dilumat
Remuk ke dalam perut bernama manusia
Sebenarnya mereka bahagia
Ketika pelanggan datang bersama keranjang dan memilihnya
Mereka bahagia karena bungkus tahu, sang isi akan mengorbankan diri
Menjadi energi bagi roda kehidupan sel-sel makhluk ciptaan Tuhan
Begitu jua, sang isi berharap si bungkus diperlakukan bak raja
Didaur ulang dan digunakan kembali
Lebih indah lagi di imajinasinya
Si bungkus dipercantik menjadi sesuatu yang bernilai seni dan berharga tinggi
Tapi kenyataan,
Terkadang berkata lain
Mereka lebih sering meringis
Menangis sedih