Bahkan lebih jauh lagi, upaya saling membantu itu bisa juga disebut sebagai perwujudan pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Rasa kemanusiaan telah merontokkan dinding sekat pemisah baik suku, ras, ataupun agama dan kepercayaan. Adil dalam membantu dengan tanpa membedakan suku atau agama.Â
Kemauan turun tangan membantu juga menyiratkan kepribadian yang beradab. Saling bantu di tengah bencana tanpa membedakan suku, ras, golongan dan agama menandakan masih melekatnya sifat kegotongroyongan, sebagaimana semangat gotong royong yang tersimpan dalam ideologi pancasila.
Mungkin inilah sekelumit wajah toleransi sesungguhnya yang perlu kita renungkan kembali. Mungkin kita yang suka nyinyirlah yang sesungguhnya anti toleransi dan tidak mau melihat bangsa ini hidup damai di tengah perbedaan dan kemajemukan.
Semoga negeri kita selalu dilimpahkan kedamaian dan kegigihan untuk membangun ke arah yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H