Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Siklus

4 Januari 2020   21:01 Diperbarui: 4 Januari 2020   21:17 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: republika.com

Seperti malam dan siang, cahaya jiwa ini silih berganti
Sesekali seolah malaikat
Sesekali bagaikan setan
Ada siklus yang berputar
Dimana rodanya bergesek memercik butir-butir nafsu

Tahun pun telah berganti
Putarannya terus bergerak maju ke masa depan
Hari-hari kemarin hanyalah sejarah
Terpahat di prasasti tak kasat mata

Siklus ini mungkin tak mengenal kasihan
Hanya memberi hadiah bagi mereka yang bersedia bergulat dalam ketidakpastian dan berprasangka baik

Kemanapun mata memandang
Yang tampak adalah siklus
Bahkan ketika matamu membaca goresan ini

Biarlah doa terkirim di persembunyian huruf demi huruf
Agar siklus yang bergerak
Kembali dalam keseimbangan yang Tuhan tetapkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun