Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Seberkas Rasa

3 Januari 2020   23:26 Diperbarui: 3 Januari 2020   23:37 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memandangi rona langit
Selepas terbenam
Tidak ada yang lebih menyedihkan
Dibandingkan hilangnya keimanan

Hening malam mungkin begitu syahdu
Irama aneka jenis hewan nokturnal berselaras desir tetumbuhan ditiup angin
Lukisan langit terlalu indah untuk tidak disukuri
Karena rasa sukur jauh melampaui sebatas kewajiban

Kokok ayam mulai sepi bersama siraman kemuning dari langit timur
Tiada yang lebih sepi daripada rapuhnya persahabatan

Pematang sawah berkelok
Ada sebayang memori masa lalu di bawah harum tanah
Selalu saja, kejujuran menjadi semerbak paling menawan

Dan terdiam
Dalam perenungan
Seberkas rasa
Yang mengusik jiwa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun