Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Para Pelempar

2 Desember 2019   22:47 Diperbarui: 2 Desember 2019   22:52 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi pribadi

Di pikirannya yang terlintas adalah jalanan jelek itu warisan tugas dari pak Bupati yang dulu menjabat kepala desa tapi baru setengah masa menjabat malah minggat dan mengadu nasib menjadi bupati. Kenapa dua tahun dulu menjabat jalanan itu tidak dipersoalkan harus dituntaskan kepala desa?
Jawabannya kembali pada penuturan mbah Kimin. Itu jalanan kabupaten, tanggung jawab Bupati. Tapi Bupati malah memojoklan Kades. Edan pikirnya.

**

Mastur kembali ke ruang redaksi bersama artikel berjudul para pelempar. Terbit. Sehari berikutnya surat pemecatan memenuhi kantong kemeja kotak-kotaknya. Seperti serbet dibuatnya. Satu-satunya cara untuk menghibur diri dari arus kuat para pelempar.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun