Di pikirannya yang terlintas adalah jalanan jelek itu warisan tugas dari pak Bupati yang dulu menjabat kepala desa tapi baru setengah masa menjabat malah minggat dan mengadu nasib menjadi bupati. Kenapa dua tahun dulu menjabat jalanan itu tidak dipersoalkan harus dituntaskan kepala desa?
Jawabannya kembali pada penuturan mbah Kimin. Itu jalanan kabupaten, tanggung jawab Bupati. Tapi Bupati malah memojoklan Kades. Edan pikirnya.
**
Mastur kembali ke ruang redaksi bersama artikel berjudul para pelempar. Terbit. Sehari berikutnya surat pemecatan memenuhi kantong kemeja kotak-kotaknya. Seperti serbet dibuatnya. Satu-satunya cara untuk menghibur diri dari arus kuat para pelempar.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H