Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Para Pelempar

2 Desember 2019   22:47 Diperbarui: 2 Desember 2019   22:52 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Den, kamu liat sepanjang jalan jelek nan bobrok ini?"

Mbah Kimin menarik perhatian salah seorang pelanggan kedai kopinya.

"Ya mbah"

"Ini jalan statusnya jalan kabupaten. Pak Bupati yang berkewajiban membenahi kalo ini jalan bobrok tak terurus."

"Loh, iya toh mbah? Baru tahu."

"Lha, iya. Mesti begitu!"

"Tapi mbah, kok Pak Kades Mancur yang jadi bulan-bulanan, dibuli melulu?"

"Hahaha..."

"Lho, malah tertawa sih mbah?"

Setelah menuang beberapa sendok kopi campuran arabica dan robusta plus geprekan jahe merah, mbah Kimin menepuk pundak pelanggannya itu.

"Den, mereka yang membuli pak kades itu analoginya seperti para pelempar. Ya, mereka para pelempar kotoran sapi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun