Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Para Pelempar

2 Desember 2019   22:47 Diperbarui: 2 Desember 2019   22:52 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Mobil dinas yang saya tumpangi sempat kesulitan melintas di jalanan Desa Mancur. Jalannya sempit, penuh bebatuan, berlubang, dan lumpur, jadi terlambat rapat."

Begitu twit pak bupati kesal. Mantan Kepala Desa Mancur dua tahun lalu itu kurang mampu membendung emosi dinginnya.

Jagat negeri alam twitter seketika riuh. Bersimpati pada pak Bupati. Twit-twit memojokkan Kepala Desa Mancur membanjiri layar pecinta dunia maya.

"Kades ora becus. Tidur mulu!"

"Suruh aja Kades tuh yang gendong bapak supaya gak telat."

"Terharu dengan pak bupati, bela-belain dateng telat, biarpun jalan penuh taburan rintangan. Pak Kades hayo tanggung jawab!"

Begitulah, kira-kira isi twit yang meramaikan pandangan hape netizen twiterian.

**

Sebagian besar orang receh jadi bingung. Paradoks. Media online dan cetak kompak mengharu-biru menceritakan kegigihan pak bupati yang terpaksa terobos jalan jelek Desa Mancur demi hadiri rapat. Frame di lembar utama malah Kepala Desa Mancur yang baru menjabat dipojokkan sampai compang-camping.

Gelisah. Masyarakat yang kewarasannya masih stabil tiba-tiba labil. Terguncang.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun