Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi │Semusim

18 Juli 2018   18:16 Diperbarui: 18 Juli 2018   18:19 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Permadani di ladang
Bening di sela pematang
Berkas-berkas hijau memantul ke wajah
Sumringah ada harap dan doa
Musim kacang di jelang matang

Semusim dahaga merembes peluh
Pagi menanam jelang petang masih menyiangi
Diselingi rebah di bawah berugaq*
Meneduh dari puncak langit yang memanas

Riuh rebana ditabuh katak
Dendang gembira sambut datangnya bintang
Jangkrik menggesek biola petang
Subuh masih lama
Ladang ditinggal berselimut pemilik ladang

Esok kan datang genap semusim
Bersyukur sejak menanam sampai panen tiba

(Berugaq* adalah semacam gazebo sederhana yang terdapat di sawah/ladang, dalam bahasa sasak)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun